Hari berikutnya, Givana mencoba menjalani aktivitasnya secara normal. Berangkat kerja dengan diantar oleh seseorang yang dalam beberapa hari ke depan akan menjadi pasangan hidupnya.
Seakan tidak ada yang aneh, mereka duduk sambil bercerita santai. Seperti hari-hari sebelumnya. Mengobrol dan berbagi tawa. Karena memang tidak terjadi sesuatu, kan? Namun, meskipun dari luar tak nampak, tetap saja kecanggungan sekilas terlihat.
Givana memerhatikan Alif dari samping dalam diam. Merekam dalam otaknya cara lelaki itu berbicara. Saat bibirnya terbuka, matanya mengerjap maupun alisnya yang terangkat. Sungguh, tak ada yang aneh sedikit pun dari tunangannya itu.
Alif yang merasa diperhatikan pun menoleh. Lelaki itu menyunggingkan senyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com