"Dasar pria kesepian.." Kalimat pedas yang di ucapan Herlyn padanya menjadi pelengkap kekesalannya hari ini.
Kakeknya benar-benar tengah merajuk padanya kini sehingga ia sengaja membuatnya berjauhan dengan Maya.
Apa aku harus meminta maaf lebih serius lagi? Pikir Marve dalam hati, ia merasa sangat bingung kini.
Merasa penasaran dengan apa yang dilakukan Maya dan Darwis kakeknya, Marve memutuskan untuk menghampiri mereka, toh ini sudah sore, Marve bisa beralasan jika hari telah sore agar setidaknya ia memiliki waktu untuk bermesraan dengan Maya.
Sungguh menjengkelkan, ia melihat Maya hilir mudik sejak tadi namun sangat sulit mendapatkan perhatiannya, Maya terlalu sibuk mengurusi Darwis yang begitu manja padanya.
Begitu Marve tiba, ia melihat Maya masih mengguntingi kuku tangan Darwis sambil sedikit mengobrol ringan.
"Kuku kakek sangat indah, berwarna merah muda.. Pasti kakek sudah sangat sehat sekarang.." Ucap Maya tersenyum lembut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com