Author POV
Tak terasa mulai gelap, mereka pun pergi ke aula untuk makan malam. Setelah makan malam, semua siswa Sudah masuk ke kamar mereka masing masing.
Keesokan harinya, Emel datang lagi ke sekolah untuk bertemu dengan Amel
"Amel, maaf kemarin aku pulang Tanpa memberi tau mu" ujar Emel ketika Sudah bertemu dengan Amel
"Ya tidak apa apa, memangnya kenapa kemarin kau begitu buru buru?" Tanya Amel
"Kemarin ayah datang untuk menjemputku, ayah bilang ibu demam sangat tinggi"
"Apa?! Kenapa ibu bisa seperti itu?"
"Sebenarnya ibulah yang menyuruh ku untuk datang ke sini, karena ibu sudah mengira bahwa kakak akan tiba di sini seminggu setelah kakak ulang tahun"
"Lalu apa hubungannya kedatangan ku dengan sakitnya ibu?"
"Apa kakak ingat? Kakak tidak percaya padaku, dan aku menceritakan semua yang terjadi di sini waktu kita pertama bertemu, semenjak ibu tau kakak tidak bahagia di dunia manusia dan kakak tidak percaya pada perkataan ku, ibu merasa menyesal dan juga semenjak saat itu ibu tidak mau makan, oleh karena itu aku mohon kak, pulanglah akhir pekan ini agar ibu bisa sembuh"
"Sampai seperti itukah ibu mengkhawatirkan ku?" ujar Amel
"Kak, aku mohon percayalah pada ku, pulanglah akhir pekan ini"
"Baiklah aku akan pulang untuk menemui ibu"
"Terimakasih kak" ucap Emel sambil memeluk Amel dan Amel juga membalas pelukan dari Emel
"Baiklah kalau begitu, aku pamit yah kak, jaga kesehatan kakak jangan sakit, aku pulang dulu"
"Iya, hati hati di jalan" ujar Amel sambil melambaikan tangannya kepada adiknya itu.
Amelpun berjalan untuk kembali ke kamarnya, Rin dan Rani berada di kamar yang Amel dan Rin tempati, namun belum lama ia berjalan dia bertemu dengan Aldo
Aduh mampus, ketemu sama dia lagi. Batin Amel
"Hai mel" sapa Aldo dengan senyuman
"Hai do"
"Kamu dari mana?"
"Aku dari taman"
"Ngapain di sana?"
"Tadi lagi ketemu sama seseorang"
"Siapa? Pacar kamu? Atau teman doang? Cewek atau cowok?" tanya Aldo bertubi tubi
Kepo banget sih nih cowok. Batin Amel
"Cewek kok, yaudah aku balik ke kamar dulu yah" jawab amel dan melanjutkan perjalanannya, namun tangan Amel langsung di tahan oleh Aldo
"Mau ke mana sih, buru buru amat"
"Aku mau balik ke kamar, Rin dan Rani udah nunggu"
"Ga usah buru buru dong cantik" ujar Aldo dan langsung menyandarkan Amel ke tembok dan tangannya berada di samping telinga kiri dan kanan amel
"Apaan sih do, aku mau balik ke kamar" ujar Amel sambil berusaha lepas dari tingkah Aldo
"Ga usah buru buru dong sayang" ujar aldo sambil tersenyum licik
Plak
Tamparan itu mendarat di pipi aldo
"APA SEBENARNYA YANG KAU PIKIRKAN? APA KAU GILA?!!" ucap Amel sedikit berteriak, Aldo yang kaget akan ucapan Amel langsung berjalan mundur sambil memegang pipinya yang di tampar oleh Amel dan Amel tanpa perduli melanjutkan perjalanannya
Namun, lagi lagi Aldo menghentikannya
"A... Amel" ujar Aldo terbata-bata sambil memegang pergelangan tangan Amel. Amel hanya berbalik sambil melihat ke arah tangannya yang di pegang oleh Aldo dan Aldo paham bahwa Amel tak ingin di pegang olehnya langsung melepas genggamannya
"Maafkan aku, aku tak bermaksud membuatmu marah, aku hanya ingin berteman dengan mu hanya itu" ucap Aldo sambil menundukkan kepalanya.
Amel yang tak tega melihat Aldopun berkata
"Tak apa, aku mengerti kau tidak berniat buruk pada ku, tapi caramu itu salah, kau tidak seharusnya seperti itu karena itu dapat membuat orang salah paham" ujar Amel dengan senyuman
"Jadi.... Apakah kau menjadi teman ku?" tanya Aldo yang mulai menaikkan sedikit kepalanya
"Tentu saja, kenala tidak" jawab Amel dengam senyuman
Dasar bodoh, baru di umpan udah luluh aja. Batin Aldo
"Thanks yah mel" ujar Aldo dengan Semangat
"Ya sama-sama, kalau begitu aku ke kamar dulu yah, sampai jumpa" ujar Amel dan melanjutkan perjalanannya
"Dasar polos, mana mungkin aku mau berteman dengan mu" gumam Aldo saat Amel sudah melangkah menjauh.
Amelpun sampai di kamar
"Hai mel, kayaknya kamu bicara banyak yah dengan Emel, sampai hampir 2 jam loh kami nunggu kamu" ujar Rin
"Ehehehehehe sebenanya aku gak bicara banyak sih sama Emel, tapi aku ketemu si Aldo tadi pas mau kembali ke sini" jelas Amel
"Aldo? Siapa tuh?" tanya Rani
"Itu si cowok yang sok kegantengan itu loh" jawab Rin
"Oh si cowok Alay itu yah"
"Iya, udah dia sekarang udah jadi taman ku kok, jadi kalian juga harus jadi tamannya" ujar Amel sambil tersenyum
"Apa?!!" ujar Rin dan Rani secara bersamaan
Bersambung...
Note
Terkadang kita terkecoh dengam sifat seseorang, kadang ada orang yang benar benar baik pada kita namun kita sulit percaya padanya, sedangkan terkadang ada orang yang berniat buruk pada kita namun kita lebih mudah untuk percaya padanya