"Aretta, bagaimana kau mengatakan hal yang tidak pantas pada Clarinda? Bahkan kau menamparnya hanya sebuah kesalahan yang jarang sekali putri kita lakukan!" Arnold menatap Aretta dengan tatapan penuh luka, Arnold merasa bersalah pada Clarinda - putrinya itu pasti kesakitan, dan lagi kata demi kata yang Aretta lontarkan sangat tidak berperasaan.
Ya, Arnold sudah mendengar semuanya, tamparan yang begitu nyaring diindera pendengaran, kata-kata menyakitkan yang Aretta lontarkan, pembelaan Sergio serta kedatangan Sean dan juga Lyora ke dalam perdebatan mereka.
Arnold memijit pelipisnya pelan, lantas mendudukan diri di atas kursi kebesarannya, "Setidaknya pikirkan perasaan anak kita, dia tengah mengandung - emosinya tak stabil dan hatinya mudah tersinggung, mengapa kau tak menahan diri, Aretta? Aku mengerti bagaimana perasaan mu, marah dan kecewa pasti mendominasi, namun apa harus kau melakukan hal itu?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com