"Huft… akhirnya," gumam Amora kala dirinya keluar dari dalam taxi.
Jelas Amora tidak melarikan diri dari penthouse – dirinya hanya pergi untuk mengambil beberapa keperluan di rumahnya, mengingat hari ini merupakan hari senin, sudah pasti tidak aka nada siapapun di rumah ini.
Cklk…
Mengapa tidak terkunci? Namun, Amora tidak mengindahkan itu dsemua, dirinya dengan cepat melangkah masuk ke dalam rumah, bisa saja bukan mereka lupa mengunci pintunya? Ya, tentu saja.
Baru saja Amora hendak menaiki tangga—
"Sudah pulang? Berapa pria yang kau layani Amora? Uang mu pasti banyak bukan?" kekeh Sherin sembari melipat kedua tangannya didada, menatap jijik kea rah dimana Amora berada.
Tak sampai disitu, Sherin mulai melangkah, mendekatkan diri ke arah dimana Amora berada, "Kau tau jika Ayah dan ibu sama sekali tidak mencari mu?"
Ya, Amora tau itu – namun sangat malas baginya menjawab pertanyaan Sherin, biarkan saja kakaknya itu bertingkah semaunya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com