"What made you like this!? Why did this happen, you left for no apparent reason and came home with wounds! Kamu pikir kamu jagaon!?" omel Lyora tanpa henti, Sean hanya tersenyum dalam diam mendengarkan seluruh omelan yang Lyora lontarkan.
"Shhhh... Ah, sayang ini sakit," ringis Sean kala Lyora menekan lukanya secara sengaja, sebenarnya itu sama sekali tak sakit namun sengaja Sean melakukannya, ingin melihat ekspresi Lyora bagaimana.
"Jika masih bisa merasakan sakit, jangan membuat ulah hingga begini!" balas Lyora semakin menekan lukanya.
Tak ada jawaban dari Sean membuat Lyora merasa bersalah, lukanya parah— mungkin ini benar-benar menyakitkan.
Lyora menghembuskan nafasnya, "Apa ini sakit?" tanya Lyora setelah sekian lama menghadiahi Sean berbagai wejangan dan akhirnya sebuah kalimat yang Sean tunggu-tunggu terlontar juga dari mulut Lyora.
"Sangat sakit, sayang..." balas Sean memelas dengan wajah yang dibuat-buat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com