webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
375 Chs

94. Lonne?

Daeva menatap tempat yang menjadi tujuannya sore ini, tempat yang begitu asing. Sebelumnya dia tidak pernah datang kemari, lewat saja tidak pernah.

"Aku tidak tahu kalau ada proyek yang ditinggalkan di sini." Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tembok yang dibangun pun sudah mulai dimakan tumbuhan liar yang ada di sana. Bangunan ini berada di sisi kota, bisa dikatakan kalau sedikit terpencil. Jadi, butuh waktu untuk bisa menjangkaunya.

"Aku juga tidak tahu, Nona." Pria yang ada di belakang Daeva akhirnya kembali menyahut. Dia menatap ke arah wanita yang ada di depannya itu dengan saksama. Berharap kalau Daeva akan punya titik temu di sini. "Aku juga tidak menyangka jika diriku akan berakhir di tempat yang kumuh begini." Dia kembali mengimbuhkan, melirik Daeva yang mulai berjalan menepi. Tidak lagi berdiri di tempatnya. Wanita itu memilih untuk duduk di atas bekas pilar bangunan yang sengaja di letakkan tertidur di sana.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com