webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
375 Chs

47. Special guest : Lorey

Matra membuatnya tak terlihat oleh sepasang mata telanjang. Tidak ada yang tahu, bahwa Daeva sedang berdiri di depan seorang wanita cantik yang memandang sebuah nisan tua yang ada di depannya.

"Rupanya kau menyembunyikan kakekmu di sini?" Dia melirih. Menatap ke arah Daeva dengan iba. Sampai saat ini, Areeta tidak mau berbicara apapun. Dia cukup tenang, bahkan tidak menangis sekalipun meksipun sepasang mata itu sedang berkaca-kaca sekarang. Seakan menahan semuanya dengan begitu baik. Padahal Daeva yakin kalau hatinya sedang meronta-ronta sekarang.

"Maafkan aku, Kakek."

"Kenapa dia meminta maaf?" Daeva yang menyahut. Tentu saja, apapun yang dikatakan oleh perempuan itu tidak akan pernah terdengar oleh Areeta. Wanita satu itu pasti merasa bahwa dia sedang sendirian sekarang. Tidak ada siapapun di sampingnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com