Daeva rindu pemandangan yang ada di depannya sekarang. Nyatanya baru pergi beberapa hari, belum ada bulan atau bahkan tahun, rasanya dia sudah begitu lama meninggalkan kota ini. Padahal nyatanya, raganya masih berada di Green Bank dan tidak pernah keluar dari dalam kamar ini.
"Aku senang kau kembali, Daeva." Seorang mulai menyela diamnya. Daeva yang awalnya menatap ke luar jendela, sejenak menoleh. Seseorang baru saja datang tanpa suara ketukan pintu. Seakan tempat ini sudah menjadi rumah untuknya.
Dia berdiri di sisi Daeva. Ikut menatap ke arah depan. "Aku selalu bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika kau mati nanti?" Tiba-tiba saja Delwyn menyela dengan kalimat yang cukup aneh. Itu membuat Daeva diam dan mendengarkan. Bukan hal yang asing kalau pria ini terus saja berbicara pasal keanehan yang ada. Dia memang suka begitu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com