webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
375 Chs

318. Daviela (1)

"Kita harus pergi dari sini ...." Dia berbisik pada perempuan yang ada di depannya, sesekali menarik ujung jari jemarinya agar membuat dia goyah dari tempatnya.

Pada kenyataannya tidak begitu, dia tetap berdiri kokoh di tempatnya sembari menatap ke arah gadis yang jauh lebih muda darinya, mungkin. Delwyn juga tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka berdua, hingga membuat hubungan mereka seperti ini.

"Pergilah, keluarlah dari sini. Aku akan menyusulmu nanti." Pandangan matanya tidak bisa lepas dari apapun yang ada di depan yang sekarang, sedangkan lawannya dari tadi hanya tersenyum ke arahnya. Sepertinya dia memberi jeda waktu agar mereka bisa berbicara.

"Sebenarnya dia itu siapa?" bisik Delwyn, berharap kalau perempuan yang berdiri di sana tidak bisa mendengar kata-katanya. Akan tidak sopan jika dia menanyakan itu langsung di depan orangnya.

"Daviela," ucapnya. Yang menjawab bukan Daeva, melainkan orang yang ada di sana.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com