webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
375 Chs

239. My Home

"Aku mencarimu ke sana dan kemari, pada akhirnya aku benar-benar menemukan dirimu di sini?" Dia berjalan mendekatinya, duduk di sisi Daeva Desdemonav sembari menatap ke arah wanita itu. Dari ekspresi wajahnya sekarang, jelas-jelas dia tidak sedang baik-baik saja. Permasalahan datang tiada hentinya, satu persatu tidak pernah usai dari hidupnya.

"Kita adalah manusia. Jadi wajar saja jika tidak lepas dari permasalahan." Dia berbasa-basi, melirik Daeva kemudian kembali menatap jauh ke depan. Suasana di sini memang mendukung untuk merelaksasikan pikiran dan hati secara bersamaan. "Jadi, apalagi permasalahan kali ini?" imbuhnya.

"Siapa bilang aku sedang ada masalah?" Daeva menyahut, suaranya lirih seakan-akan dirinya malas untuk berbicara. Jika saja bukan Delwyn, dia akan mengabaikannya atau parahnya akan mengusir dengah cara yang kasar jika tidak kunjung pergi dari hadapan matanya. Itu sungguh mengganggu dirinya saja.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com