webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
375 Chs

220. Zero (1)

Apa yang dilihat oleh sepasang matanya sekarang adalah hal yang paling mengejutkan untuk dirinya. Padahal dalam bayangannya sebelumnya, yang akan dia lihat adalah sebuah ruangan yang mungkin cukup besar dengan sofa besar di tengahnya dan lampu gantung yang mungkin saja mewah sebab itulah yang biasanya ada di film-film untuk bangunan tersembunyi. Namun, yang ada di dalam pandangan matanya sekarang ini jelas berbeda dari apa yang dia duga.

Dirinya tidak bisa berkata-kata apapun lagi selain hanya diam, melangkahkan kakinya mengikuti teman lamanya itu untuk semakin masuk ke dalam ruangan.

"Zero semoga sedang ada di ruang penelitiannya, biasanya dia duduk di sana," ucap Ben sembari menunjuk sebuah kursi dengan meja kerja yang cukup menyita fokus perhatian.

Jack kini meraih lengan teman lamanya itu dan menghentikan langkah kakinya. Menatapnya dengan saksama.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com