Kedekatan James dan Lordes, tanpa sengaja di ketahui oleh Luna. Meskipun mereka hanya sebatas mengobrol, namun kecemburuan kembali meracuni hati putri semata wayang Tuan Laurent itu.
Untungnya berdegup tak teratur darahnya pun mengalir begitu cepat. Tak terasa tangan Luna tiba-tiba mengepal erat serasa ingin memukul sesuatu.
Matanya terlihat merah dan berkaca-kaca wajahnya terlihat penuh amarah membara, seolah tak kuasa menahan rasa kecewa.
Peluh nya pun mulai berjatuhan, tubuhnya terlihat bergetar tak beraturan.
Namun sepertinya James tidak menyadari kehadiran sang kekasih. Berbeda dengan Lordes yang tampak nya merasakan ada seseorang yang memperhatikan mereka, dari bayangan yang sempat terlihat di matanya.
Luna kemudian meninggalkan keduanya dan kembali ke Villa.
Setengah jam sudah Luna meninggalkan bukit batu merah tempat mereka berlatih.
Para penghuni Villa yang masih tertinggal di bukit itu pun mencari keberadaan gadis cantik itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com