webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teenager
Zu wenig Bewertungen
368 Chs

103. Tanya di Penghujung Senja

Perlahan namun pasti, gerakan tangan milik gadis yang terus saja menghela napasnya kasar sembari sesekali berdecak kasar sebab apa yang dilihatnya senja ini bukanlah indan nan agungnya sinar jingga sang surya, namun paras tampan dengan lukis lebam membiru dan satu goresan yang masih mengeluarkan darah segar tanda luka yang dibersihkannya dengan kapas itu baru saja didapat oleh sang remaja.

Davira melirik sejenak sepasang lensa yang sedari tadi menatap parasnya sayu. Mata Davira terlihat masih sedikit memerah sebab air mata baru saja turun membasahi pipinya. Menangis adalah aktivitas yang dilakukan oleh sahabatnya itu kala berhasil menghentikan dan menenangkan kalutnya si Arka Aditya. Menyeret tubuh remaja jangkung nan bodoh itu menjauh dari Adam juga Kayla Jovanka yang masih mematung di tempatnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com