webnovel

Chapter 14 : Hampir...

•••

Chapter sebelumnya...

"Tapi sebenarnya sejak pertama kali jungkook kemoterapi dia terkena serangan jantung, dan sekarang jantung jungkook yang menopang seluruh kehidupannya telah rusak. Dan membutuhkan pendonor, tapi..." ucap jaemin yang belum menyelesaikan perkataannya.

***

"Tapi... Yang menjadi masalahnya itu kondisi jungkook yang saat ini tidak memungkinkan untuk mendapatkan pendonor apalagi ditambah sekarang jika jungkook melakukan transpalasi jantung di pastikan ke mungkin keberhasilan hanya 60% dan itupun mungkin akan ada sedikit kendala jika jungkook mengalami sesuatu yang tidak di inginkan." ucap jaemin panjang lebar.

Hoseok terdiam mendengar semua perkataan jaemin, hoseok langsung menatap jungkook yang tersenyum tipis di balik masker menanggapi hoseok yang menatapnya.

"Hoseok Hyung... M-mianhae tapi jebal jangan beritahu hyungdeul yang lain..." lirih jungkook menggeleng pelan ditambah mata jungkook yang mulai berkaca-kaca.

Hoseok yang melihat jungkook seperti itu langsung mengelus surai hitam jungkook dengan pelan, dan tersenyum menggeleng menandakan bahwa hoseok menyuruh jungkook untuk tidak menangis.

"Hey, kau adalah anak yang kuat kookie... Hyung tau itu, jadi jangan menangis nde?? Hyung akan merahasiakannya tapi jika ada sesuatu yang terjadi kepadamu hyung benar-benar harus memberitahu yang lain karena ini demi kebaikan semuanya, arraseo??" jawab hoseok tersenyum.

Jungkook mengangguk pelan.

Jaemin tersenyum melihat kakak adik di depannya yang sangatlah saling menyayangi.

"Pokoknya kondisi jungkook saat ini sudah lebih membaik dari kemarin saat dia koma... Untuk sementara masker oksigennya tidak di lepas dulu, karena takutnya nanti akan terjadi penurunan lagi yang membuat jungkook sesak nafas. Itu saja, Kalau begitu hyung pamit dulu nee??masih banyak pasien Hyung yang harus hyung periksa dan masih banyak perkerjaan kalau ada apa-apa secepatnya panggil hyung nde?? Hoseok, kookie..." pamit jaemin.

Jungkook dan hoseok mengangguk.

"Han, kajja kita pergi..." ucap jaemin kepada partner nya yang tidak lain adalah perawat paruh baya. Jaemin melangkah pelan kearah pintu.

Perawat itu mengangguk, dan mengikuti langkah jaemin.

Sebelumnya perawat itu tersenyum dan membungkuk.

Lalu mereka berdua pun pergi.

Ternyata selama pembicaraan itu ada 5 orang namja yang mendengar semua pembicaraan itu dari luar...

Mereka yang tidak lain adalah...

Para member BTS.

Saat jaemin dan perawat itu keluar dari ruangan jungkook semua member bersembunyi agar tidak ketahuan.

Entah apa yang terjadi lutut mereka terasa lemas.

"Hyung katakan bahwa ini hanya mimpi... Hisk" isak taehyung menggeleng pelan sambil menutup kedua matanya dengan tangannya.

"K-kenapa semua ini selalu terjadi terhadap kookie... Apakah ini adalah hukuman tuhan yang di berikan kepada kita agar kita lebih menyayanginya?? Hisk" sekarang jimin yang bermolog tidak lupa liquid bening yang berjatuhan.

Lidah mereka semua menjadi kelu.

Jin, yoongi, dan namjoon hanya bisa terdiam dan menatap kosong ke arah bawah.

Ternyata sedari tadi ada seorang namja yang menatap sendu mereka semua yang tengah terisak halus.

Namja itu yang tidak lain,

Adalah Bang sihyuk.

"Hhhh b-bagaimana ini??... Ternyata mereka sudah mengetahui tentang kondisi jungkook yang sebenarnya, dan mereka sudah menangis layaknya anak kecil... Bagaimana jika mereka semua juga mengetahui tentang kondisi tuan kim dan nyonya kim?? Apa yang harus kulakukan, oohhh... Ya tuhan." monolog bang sihyuk sendirian dari kejauhan, agar tidak ketahuan oleh semua member. Bang sihyuk termenung air matanya tidak henti keluar. perasaan sedih, bingung, kesal semuanya tercampur.

"Hhh... Sudah waktunya aku memberitahu mereka yang sebenarnya..." monolog bang sihyuk yang langsung mengusap air matanya dengan kasar.

Bang sihyuk berjalan perlahan mendekati semua member yang masih setia terisak pelan.

Bang sihyuk berpura-pura tersenyum di depan para member yang tengah terisak.

"Hey, anak-anak... Ada apa heumm?? Kenapa kalian menangis seperti anak kecil, eoh??" tanya bang sihyuk, jujur sebenarnya bang sihyuk sudah tau bahwa mereka menangis karena mengetahui penyakit jungkook yang lain, tapi bang sihyuk terpaksa berbohong.

"S-ssaem... Hisk k-kookie..." isak taehyung yang langsung memeluk bang sihyuk.

Bang sihyuk tentu saja membalas pelukan itu dan menatap sendu kearah semua member yang lain.

Akhirnya pada hari itu juga bang sihyuk memberitahu semua rahasia yang biasanya tersimpan dan tertutup benar-benar rapat. Sekarang akhirnya bang sihyuk memberanikan diri untuk berbicara.

"Anak-anak... Sebaiknya kalian jenguklah jungkookie ke dalam, apa kalian tidak merindukannya?? Kajja kita masuk bersama-sama, sudah nde?? Jangan menangis lagi... Nanti kalian tambah jelek apalagi kau tae..." ucap bang sihyuk di ujung menjadi gelak tawa.

"Yak! Ssaem ini..." jawab taehyung makin cemberut namun air matanya sudah tidak mengalir.

"Nee... Nee... Sekarang kita masuk ke dalam" ajak bang sihyuk di angguki semua member.

***

Di dalam ruangan jungkook...

Ckleck'

"Wuahhh... Uri kookie sudah bangun dari mimpi indahnya??" tanya jimin girang, sebenarnya... mereka semua sebelum masuk ke dalam ruangan jungkook mereka menghapus air mata mereka dan tersenyum secara terpaksa agar sang maknae tidak khawatir.

Semuanya terlihat dimata jungkook tersenyum tipis dan tersirat di mata mereka senang dan juga sedih.

Jungkook POV.

Aku terbangun dari mimpi indahku...

Saat aku bangun kukira aku akan sendirian lagi...

Ternyata,

Tidak.

Saat ku membuka mata, aku melihat hoseok hyung yang tampak bahagia...

Lidahku terasa begitu kelu untuk berbicara pun tidak bisa dan badan ini begitu lemas, aku hanya bisa tersenyum menanggapi hoseok hyung yang sangat bahagia saat ini...

Dia berbicara banyak hal dan dia bilang dia akan memanggil jaemin hyung...

Aku hanya bisa menggeleng dengan tingkah laku hoseok hyung.

Hoseok hyung terus-menerus mengajak ku berbicara.

Beberapa menit kemudian aku mendengar suara seseorang membuka pintu...

Oh~

Dan

Ternyata itu jaemin hyung...

Ku lihat dia bersama seorang perawat.

Jaemin hyung terlihat bahagia namun sama seperti hoseok hyung...

Di matanya terpancar aura kesedihan dan kebahagian.

Apa mungkin karena penyakit ini?? Dan juga jantung ini??

Apa waktuku tidak lama lagi??

Oh, ya tuhan...

Wae?? Wae?? Ya Tuhan kenapa di saat aku tengah bahagia karena di sayang oleh keenam hyungdeul ku... Kau malah memberiku sebuah ujian?? Aku tau bahwa kau sudah membuat masing-masing orang itu sebuah takdir, dan kita harus mengikuti alur takdir itu...

Tapi,

Kenapa di saat yang tidak tepat?? Oh~ tuhan...

Hhh... Aku melihat jaemin hyung yang tengah memeriksa keadaanku, dan setelah selesai memeriksaku.

Aku melihat jaemin hyung tengah berbicara dengan hoseok hyung dengan wajah yang terlihat begitu sedih di mataku.

Ya... Aku mendengar semua pembicaraan mereka.

Tentang penyakit ini yang sudah memasuki puncaknya...

Dan kalau mengambil tindakan melalui donor jantung dan operasi...

Mungkin saja saat di dalam ruangan operasi itu, tuhan bisa saja mengambil nyawa ini...

Saat hoseok hyung mendengar perkataan jaemin hyung, terlihat raut wajah hoseok hyung yang terlihat sedih...

Bagiku wajah hoseok hyung saat ini benar-benar sedih...

Saat dia mendengar semua perkataan itu, hoseok hyung langsung menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku bayangkan...

Ku jawab saja dengan senyum tipis ku dan menggeleng pelan.

Lidahku tiba-tiba saja bergerak sendiri dan melarangnya untuk memberitahu kepada hyungdeul lainnya.

Aku tidak merasa bahwa air mata ini terus-menerus berjatuh membasahi pipi ini.

Hoseok hyung menghapus air mataku dan menggeleng pelan supaya aku tidak menjadi seorang namja yang cengeng, hoseok hyung juga memelukku dengan erat dan melarangku untuk menangis dia bilang dia janji akan merahasiakannya namun ada pengecualiannya, yaa... Jika terjadi sesuatu padaku pastinya hoseok hyung akan membeberkan penyakit jantung ini kepada hyungdeul lainnya.

Saat hoseok hyung memelukku yang kurasakan adalah hangatnya pelukannya itu membuat hati ini benar-benar tenang...

Aku hanya bisa menjawab dengan anggukan pelan.

Ku lihat jaemin hyung tersenyum dan dia bilang dia pamit karena masih banyak urusan yang harus dia lakukan.

Kami berdua mengangguk mengiyakan.

Tak lama kemudian...

Ckleck'

Sekarang kelima hyung ku berserta bang sihyuk memasuki ruangan ini dengan perasaan bahagia namun sama seperti hoseok hyung dan jaemin hyung mata mereka tersirat kesedihan dan kulihat lagi mata mereka terlihat sembab.

"Wuahh... Uri Kookie sudah bangun dari mimpi indahnya??" ucap jimin hyung girang.

Semuanya terlihat dimata jungkook tersenyum tipis dan tersirat di mata mereka senang dan juga sedih.

Jungkook POV end.

"Waeyo, heumm?? Apa yang sedang kau pikirkan kookie??" tanya jin mengelus surai coklat jungkook dengan pelan.

Jungkook tersentak kaget.

"Ahaha... Anii, hyung... Aku hanya memikirkan sesuatu saja..." jawab jungkook.

"Sepertinya sekarang Uri kookie lebih asik dengan pikirannya dari pada kami..." tutur taehyung cengir.

"Yak! Hyung..." jawab jungkook cemberut di balik masker oksigennya.

Membawa gelak tawa ruangan jungkook yang tadinya terasa Awkward.

"Hyungdeul... Jebal lepaskan masker oksigen ini, kookie tidak suka... Kookie merasa tidak bebas bernafas..." mohon jungkook kepada hyungdeul nya.

"Kookie... Kan jaemin hyung bilang jangan di lepas dulu maskernya, kookie tidak ingin sakit lagi kan?? Maka dari itu ikuti saja perintah jaemin hyung, nde??" jawab hoseok.

"T-tapi hyung..." mohon jungkook lagi.

"Kookie... Kami mohon turuti saja dulu perintah jaemin hyung..." sekarang namjoon yang bersuara.

"Hey, jangan bersedih... Kau begitu jelek saat menangis. Maka dari itu jangan menangis Uri Kookie yang kukenal itu tidak cengeng dan pantang menyerah... Dan sekarang?? Uri Kookie berubah 180° menjadi sangatlah cengeng... Dasar kelinci gembul" cibir yoongi dingin.

"Yak! Yoongi hyung... Jangan panggil aku kelinci gembul." jawab jungkook cemberut.

"Oh, iya! Bukankah Uri kookie belum makan?? Nih... Kami bawakan makanan kesukaanmu Kimchi ini buatan hyung lho... Dan ini khusus untuk Kookie..." ucap jin membuka kotak makan itu dan baru juga di buka wanginya sudah menggoda.

Sebenarnya jungkook sedang tidak nafsu makan... Apalagi jika makan jungkook akan merasa mual dan memuntahkan nya.

"Heumm... Jin hyung, mian... Kookie sedang tidak nafsu makan. Tapi, nanti kalau kookie sudah nafsu makan, kookie bakalan makan ko' tenang saja..." jawab jungkook fake smile.

"Tapi... Kook-ah, kau belum makan selama seminggu lebih... Perutmu begitu kosong, apa kau mau sakit lagi??" ucap jin kesal.

"Beneran hyung... Percayalah kookie akan makan kalau misalnya kookie sudah nafsu makan, nee..." jawab jungkook.

"Hhh... Arraseo, tapi jangan berbohong Nee..." ucap jin.

Jungkook mengangguk.

Bang sihyuk yang tadinya hanya bisa melihat kelakuan anak-anak bimbingannya hanya bisa terkekeh dan menggeleng pelan.

Dan, akhirnya bang sihyuk membuka suara...

"Anak-anak... Karena semuanya sudah berkumpul, sekarang sudah  waktunya ssaem mengatakan semua kebenarannya kepada kalian..." ucap bang sihyuk serius, membuat semua member terdiam.

Deg!

TBC...