Angin dingin it uterus menerpa wajah Ilona, dengan tubuh yang terasa kaku dan sulit untuk digerakkan. Ketika Ilona sadar, sosok bertudung hitam itu terus mengambang di udara.
Meskipun Ilona tidak bisa melihat jelas wajah dari sosok tersebut, tapi dia yakin jika sosok bertudung itu pasti sedang menyeringai lebar ke arahnya.
"Si… siapa kau?" Tanya Ilona dengan gugup dan terbata-bata. Dia masih berusaha kuat agar bisa menggerakkan tubuhnya, berusaha agar bisa berlari ke arah Ussermaattre dan bisa membangunkan sang Raja Mesir.
Lirikan mata Ilona terus mengarah ke arah Ussermaattre, tapi sang Raja justru terlihat lelap dengan tidurnya saat itu.
"Sudahlah Ilona, sudah tidak ada gunanya jika kau terus melakukan perlawanan. Seharusnya… kau tetap berada di tempat yang seharusnya. Bukankah tidak baik jika kau merusak masa lalu?" ucapnya dengan tawa yang terkekeh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com