webnovel

1.3 Sabuk Hitam

Back to Story,,,

"Jadi kau melakukan ini untuk melindungi harga diri Pritami?" Mei

"Iya," Bulkrish menunduk

Mei melepaskan pelukan Bulkrish,

"Dan kau mendapatkan banyak luka waktu itu?" Mei

"Walau aku terkena tembakan itu tidak akan sebanding rasa sakitnya dari kau yang goyah kepercayaan kepadaku," Bulkrish lagi lagi menunduk

"Bulkrish, maaf," Mei memeluk Bulkrish dan membuat Bulkrish terkejut sebentar namun Bulkrish membalas pelukan Mei,

"Hn tidak apa apa Mei, aku tau kau ingin menjadi seorang hakim karena itu aku juga akan belajar dengan memberikan kebenaran dan keadilan untuk Parsa,Pratama dan juga Pritami," Bulkrish memeluk Mei semakin erat.

●○●○

Saat Bulkrish sudah selesai mandi, Bulkrish melihat Mei sedang tiduran di ranjangnya, Bulkrish yang hanya memakai boxer alias bertelanjang dada itu pun tiduran disebelah Mei yang tengah tertidur pulas, Bulkrish memandang wajah polos Mei,

"Semakin aku melihatmu, aku semakin mencintaimu Mei, entah mengapa perasaan ini membuatku ingin selalu bersamamu,"

Bulkrish mendekatkan bibirnya ke bibir Mei,

"Aku mencintaimu Mei,"

Bulkrish mecium bibir Mei, walau hanya bersentuhan, Bulkrish sudah sangat senang, akhirnya Bulkrish dan Mei tidur dengan bibir mereka bersentuhan.

●○●○

Sore harinya, Mei terbangun dan melihat Bulkrish sedang memakai celana jeans panjangnya,

"Bulkrish,"

Bulkrish menghadap ke Mei yang duduk sambil mengucek matanya,

"Kamu sudah bangun bayi besar," goda Bulkrish

"Ihhh aku bukan bayi,"

Mei lalu melihat susu kotak di sebelah tv,

"Bulkrish,"

"Apa?'

"Aku mau itu," ujar Mei dengan manja

Mei menunjuk susu rasa coklat itu,

"Kau memang bayi besar Mei,"

"Diamlah dan cepat ambilkan,"

"Ya baiklah baby,"

Bulkrish mengambilkan susu itu, dan memberikannya ke Mei, Mei lalu meminum susu itu, saat sudah habis,

"Ada lagi?" Tanya Mei kepada Bulkrish yang sedaritadi melihat Mei dengan senyum di bibirnya

"Tuh di sebelah bantal,"

Mei segera mengambil 2 kotak susu disana,

"Kamu kok punya banyak susu,"

"Bayi besarku kan ada disini, karena itu aku menyediakan banyak susu,"

"Ihhh Bulkrish, huh. Bulkrish, aku baru sadar kalau badanmu itu six pack, padahal kamu kan masih smp," ujar Mei setelah melihat Bulkrish keseluruhan

"Aku kan rajin olahraga, aku kan tidak sepertimu yang malas berolahraga," Bulkrish

Mei lalu meraih tangan Bulkrish lalu menaruhnya di pinggangnya yang membuat Bulkrish blushing sendiri,

"Kau bisa liatkan, badanku juga bagus karena aku terlalu sibuk kuliah dan kerja, jadi aku tidak perlu setiap minggu ke tempat gym,"

Bulkrish menarik tangannya kembali lalu berdiri dan memakai baju kaosnya,

"Oh ya sekarang jam berapa ya?"

"Jam tengah 7, kenapa?"

"Apa? Aduhhh aku kan mau ke mall, kalau jam segini berangkat kan pulangnya bisa bisa kena marah Ayah,"

"Berhentilah merengek, besok aku diajakin ke ramayana mall, besok aku belikan baju untukmu,"

"Memang kau tau ukuranku,"

"Tau, cari aja ukuran paling jumbo,"

"Ihhhh L aja udah muat kok aku,"

"Dan membuat bodymu terlihat jelas, yang benar saja kamu Mei, sudahlah besok aku akan belikan baju ukuran XL paling kecil,"

"Tapi itu terlalu besar,"

"Aku tidak mau lihat kamu berpakaian terlalu press body,"

"Yahhhh Bulkrish, kamu mah gituuuu,"

"Sebaiknya kamu bersiap sekarang,"

"Aku lapar,"

"Nanti di pasar malam kita beli makanan,"

"Ngak ah, aku mau masakan rumahan aja,"

"Hm baiklah, cepatlah bersiap, aku akan mengantarmu pulang,"

"Iya,"

●○●○

Saat mereka sampai dirumah, Mei dan Bulkrish disambut oleh keponakan ke-2 Mei yang bernama Dinara yang berbeda usia 6 bulan dengan Bulkrish,

"KaMei, Kaka dari mana saja? Dari pagi ngilang," Dinar

"Mei bersamaku, mau apa kau TOMAT," Bulkrish

"Oi Galung, kau jangan memanggilku tomat ya, aku sudah sexy sekarang, jadi kau jangan memanggilku lagi dengan sebutan tomat, aku gak suka,"

"Aku akan terus memanggilmu tomat karena dulu kau kan bigger,"

Bulkrish tertawa,

"Ihhhhh, KaMei liat keponakan kesayanganmu itu," adu Dinar

Mei lalu mencubit pinggang Bulkrish sehingga Bulkrish merasa sakit,

"Au, Mei jangan cubit aku lagi. Please lepasin," Bulkrish

"Minta maaf ke tomat," Mei

"Ya baiklah, Tomat sorry," Bulkrish

"Ihhhh, kalian berdua sama saja nyebelin sumpah," Dinar

"Sudahlah, Dinar sebaiknya kau kerjain pr sana, dan kau Bulkrish, kau tidak pulang?" Mei

"Dirumah kosong, aku malas disana, lagian disini aku bisa makan," Bulkrish

"Hm baiklah, ayo,"

Mereka berdua pun pergi.

●○●○

Saat sampai di rumah Mei yang terletak di paling barat, Ayah Mei sedang duduk di sofa biru di depan,

"Aku pulang," Mei

"Mei, darimana saja kamu?" Tanya Ayah Mei

"Kakek, KaMei habis dari rumahku, tadi aku soalnya pulang lebih cepat karena itu aku meminta KaMei ke sekolah dan lalu langsung kuajak ke rumahku Kek," bohong Bulkrish

"Oh baiklah, Mei sekarang kamu mandi dan makanlah," titah Ayah

"Baiklah Ayah,"

Mei pun pergi dan Bulkrish mengikuti Mei, saat Mei sedang mandi, Bulkrish merapihkan ranjang Mei yang berantakan, setelah itu Bulkrish menunggu di meja makan, setelah itu, setelah bosan menunggu lama, Bulkrish akhirnya mengetuk pintu kamar Mei,

"Mei, kamu udah selesai mandi belum," Bulkrish

"Udah nih, bentar dulu, aku lagi pakai baju, bajuku sempit semua nih," teriak Mei dari dalam

"Setengah jam aku udah nunggu kamu nih,"

Bulkrish kembali mengetuk pintu, tiba tiba Mei membuka pintunya, Bulkrish sempat tercekat melihat Mei memakai daster putih bermotif bunga biru, dan yang membuat Bulkrish tercekat adalah payudara Mei yang besar kelihatan menonjol dari balik daster Mei,

"Hei, kau kenapa Bulkrish? Kau seperti ingin memakanku saja,"

Bulkrish segera mengubah ekspresinya,

"Aku memang ingin memakanmu jika kamu masih lama, sudahlah ayo kita makan," Bulkrish

"Ya baiklah,"

Saat dimeja makan, Bulkrish dan Mei makan satu piring berdua karena sisa makanan dimeja makan sudah sedikit,

"Mei,"

"Hm,"

"Kenapa pakaianmu bisa sempit?"

"Entahlah, apa aku yang endutan, atau memang baju itu aja yang kecil,"

"Memang ukuran bajumu apa?"

"L, makanya aku mau beli baju ukuran XL. Bulkrish apa aku gendutan,"

"Menurutku badanmu sama saja seperti biasanya,"

"Jika aku embul lagi maka aku gak akan punya suami, dan ini gara gara kau Bulkrish,"

"Aku memang sengaja biar kamu gak nikah,"

"Kenapa?"

"Karena aku yang akan menikahimu,"

Mei tertawa,

"Leluconmu tidak lucu Bulkrish, sudahlah, aku sudah kenyang, kamu saja yang habiskan sayurnya, aku ngantuk,"

"Kamu baru aja tidur di rumahku,"

"Sleeping Beauty itu bagus untuk kulitku tau,"

"Tapi itu tidak bagus untuk kesehatanmu, nanti kamu sakit, aku juga yang repot, aku gak mau kamu dalam keadaan tidak sehat,"

"Over protective banget kau Bulkrish, ya baiklah, habis ini aku mendingan kerjain tugas kuliahku,"

"Itu lebih baik Mei, kalau begitu aku pulang dulu ya,"

"Hn, hati hati ya,"

Saat Bulkrish akan pergi, Mei menghentikannya,

"Bulkrish tunggu,"

"Ada apa?"

"Kau selesaikan masalahmu dengan pemuda tadi siang ya, aku gak mau liat kau memukul orang seperti tadi,"

"Baiklah, aku juga malas untuk berkelahi gara gara masalah kecil,"

"Baiklah, kamu hati hati dijalan ya, kalau udah sampai rumah chat aku oke,"

"Oke,"

Bulkrish pergi,

"Aku harus menguji Bulkrish lagi dan lagi, dia masih terlalu polos untuk tujuanku," Mei bermonolog.

●○●○

Setelah masalah Bulkrish dan Pratama selesai, Pratama meminta maaf kepada Mei karena sudah menghinanya, sedangkan Pritami akhirnya menikah muda karena ketahuan hamil di luar nikah dan membuat malu keluarga Pratama.

Mei merasa senang dengan yang dilakukan Bulkrish, namun disisi lain Mei harus kembali menguji Bulkrish.

●○●○

Hingga pada saat Bulkrish dan Mei sedang bersantay di kamar Mei, Bulkrish yang sedang membaca berita terbaru di ponselnya,

"Mei, liat deh, Yin Yang Group udah tidak ada lagi,"

"Yin Yang Group, apa itu?"

"Kamu gak tau, Y2G kan salah satu group mafia terbesar didunia yang dibuat oleh seorang CEO pengusaha besar yang notabene langsung pemiliknya, nama CEO itu adalah Dewa Maha Raja, dia itu kepala keluarga dari Keluarga Dewa,"

"Lalu apa dia gak punya anak,"

"Dia punya 2 putra, satu putra kandung bernama Bara Putra Dewa, dan satu putra angkat bernama Putra Dewa Raja, namun mereka kakak adik itu gak pernah akur, terus saja terjadi perang saudara, sekarang saja mereka masih saja berselisih, mungkin karena itu Y2G gulung karpet,"

"Aku gak ngerti sik, tapi bagaimana kamu tau Bulkrish,"

"Nih di ponsel, walau aku tidak sepertimu yang selalu saja bermimpi jadi mafia, tapi aku juga gak mau ketinggalan soal group gelap itu,"

"Apa kamu ikut jadi mafia?" Tanya Mei dengan hati hati

"Ngaklah, lebih baik aku belajar terus cari kerja yang benar, lagipula aku juga gak berminat bergabung dengan mafia tidak berguna itu,"

"Oh,".

●○●○

Saat Bulkrish lulus SMP dan akan ke SMA, Mei memaksa Bulkrish untuk mendapat sabuk hitam, Bulkrish sempat bingung dengan permintaan Mei, namun Bulkrish juga mengiyakan permintaan Mei.

Pelatihan keras pun Bulkrish lakukan saat masa libur kenaikan kelas untuk memberikan yang Mei minta, luka pasti didapat Bulkrish, namun dengan semangat dari Mei, membuat Bulkrish tidak sayang tubuhnya.

Hingga saat Bulkrish mendapatkan sabuk hitam karate, Bulkrish mendatangi Mei di rumah kostnya Mei,

"Ini, lihatkan, Bulkrishmu ini menepati janjinya lagi," Bulkrish

"Iya, baguslah," Mei

"Tapi kenapa kamu memintaku untuk mendapatkan sabuk hitam," Bulkrish

"Karena 'dia' akan datang Bulkrish, aku takut kalau-" Mei

"Tidak ada yang bisa melukaimu semasih aku hidup Mei, aku mengerti sekarang, dan sekarang kamu juga harus menuruti satu permintaanku, permintaanku adalah, kamu harus selalu didekatku Mei, dalam keadaan apapun aku akan menjagamu, melindungimu adalah makanan sehari hari bagiku, jadi kumohon, jangan jauh jauh dariku supaya aku bisa melindungimu Mei," Bulkrish

Bulkrish memeluk Mei,

"Aku ingin selalu menjadi malaikat pelindungmu Mei," Bulkrish

Mei hanya terdiam.