webnovel

1.1 Awal Bermula

Di daerah terpencil di Bali, ada seorang gadis bernama Mei yang memiliki ambisi dan misi untuk menguasai seluruh negara, ambisinya telah membuat dirinya memanfaatkan putra dari Kakak perempuannya, keponakan Mei tersebut bernama lengkap Putu Eka Putra Galung, atau sering Mei panggil dengan nama Bulkrish.

Kasih sayang Mei membuat Bulkrish tidak mengenal maksud dari curahan kasih sayang Mei, hal itu membuat Mei senang dengan usahanya selama ini.

Hingga 15 tahun berlalu, kasih sayang Mei masih berlanjut, hingga membuat Bulkrish menaruh hati pada Mei yang perasaan yang bernama CINTA itu semakin lama semakin besar, namun Bulkrish berusaha menyembunyikan perasaan terlarangnya itu.

Hingga pada suatu hari, di sekolah Bulkrish sedang jam istirahat dan Bulkrish terlihat sedang terburu buru menuju warung di depan sekolahnya, saat pemuda tampan kelas 9A itu sampai di dalam warung yang masih sedikit rame, Bulkrish tersenyum melihat wanita yang hanya berbeda usia 15 tahun darinya sedang duduk dipojok sambil memainkan ponselnya dan meminum segelas pop ice dingin, Bulkrish pun mendekat ke Sang Bibi Bungsunya,

"Mei,"

"Bulkrish,"

Bulkrish duduk disebelah Mei,

"Kamu nunggu lama ya?" Tanya Bulkrish

"Ngak kok, baru juga 2 jam aku duduk disini," Mei

"Itu lama namanya Mei, seharusnya kamu bilang kalau kamu mau jalan jalan ke mall, aku kan bisa ijin," Bulkrish

"Aku ngak mau liat ada 1 ijin pun dirapotmu nanti,"

"Kecuali sakit, aku gak mungkin gak masuk, kamu kan selalu nyuruh berfoto setiap aku udah ada disekolah,"

"Aku tuh maunya kamu jadi yang terbaik,"

"Iya aku tau bibi,"

"Jangan panggil aku bibi, aku ngerasa tua banget sumpah,"

Mei mengembungkan pipinya, Bulkrish mencubit pipi Mei dengan gemas,

"Uhhh kamu lucu sekali, unyuk banget," Bulkrish

"Ihhhh lepasss baka," Mei

Bulkrish melepaskan cubitannya,

"Ahh pasti pipiku merah sekarang, sakit tau,"

Bulkrish tersenyum lalu mencium kedua pipi Mei,

"Udah, aku udah obati," Bulkrish

"Itukan caraku mengobatimu," Mei

"Ya terserah aku, hmmm bagaimana jika aku ijin permisi ya, biar kamu ngak lama nunggu,"

"Ngak usah Bulkrish, aku ngak mau ya jika kau sampai ketinggalan pelajaran,"

"Ck, baiklah, tapi jika kamu udah ngerasa bosan, sms aku ya, ponselku udah aku aktifin,"

Mei mengangguk,

"Kamu sekarang mau makan apa? Aku akan pesankan," Bulkrish

"Aku sudah beli pop mie sama pop ice kok," Mei

Beberapa saat kemudian, warung itu sudah ramai dengan anak perempuan SMA dan SMP, dan membuat Bulkrish menunduk,

"Kau kenapa baka?" Tanya Mei

"Ini pertama kalinya aku kekantin disini, biasanya aku selalu makan di ruang osis," bisik Bulkrish

"Ooo jadi kamu malu nih ceritanya, hmmm aku tau, kamu tuh kan salah satu cowok ganteng di sekolahmu kan, banyak cewek yang suka sama kamu, dan kamu pasti pacaran dengan salah satu dari mereka,"

"Tidak, aku hanya menyukaimu, cewek yang bisa deket sama aku hanya kamu, ibu, dan nenek saja, jadi jangan berharap kamu liat aku sama cewek lain,"

"Berarti di sekolah kamu orang yang dingin ya,"

"Sebutan untukku saja sudah Crown Prince Ice,"

Mei tertawa pelan,

"Yang buat sebutan itu terlalu pinter, sebutan itu cocok banget sama kamu,"

"Untung aku sayang kamu, atau gak-"

"Atau gak apa?"

"Entahlah, biasanya kalo yang lain udah aku iket di tiang bendera,"

"Ketos galak kamu Bulkrish,"

"Kamu yang nyuruh aku untuk tegas, lagipula mereka memang salah dan aku diberikan kuasa penuh untuk mereka,"

"Kamu memang hebat Bulkrish,"

Bulkrish melihat 3 cowok SMA yang masuk kedalam warung itu, namun Bulkrish mencoba tidak memperdulikan mereka terutama Boss mereka.

Tiba tiba ponsel Mei lalu berdering dan Bulkrish melihat nama yang menelepon Mei,

"Kakak,"

Mei segera mematikan ponselnya dan menyembunyikannya,

"Siapa sebenarnya 'Kakak' itu Mei? Dia sering banget nelponmu Mei," Bulkrish

"Sttt anak kecil ngak boleh tau, tunggu kamu dewasa dulu," Mei

"Aku udah besar Mei, lagian aku juga bisa rahasia,"

"Tidak, kau tetap gak boleh tau, kamu sana masuk kelas, aku akan nunggu, 3 jam lagikan,"

Bulkrish mengangguk, "baiklah, aku ke kelas dulu ya,"

Saat Bulkrish akan pergi, Mei menahan tangan Bulkrish,

"Bulkrish, semangat belajar ya," dukung Mei

Bulkrish kembali mencium pipi Mei yang membuat seisi warung itu tercekat,

"Kamu adalah semangatku Mei," bisik Bulkrish

Bulkrish pun pergi, sedangkan Mei menyibukan diri dengan ponselnya dan ponsel Bulkrish yang Bulkrish sengaja tinggal disana untuk Mei mainkan.

●○●○

Di kelas, Bulkrish sibuk membaca buku karena guru belum datang, lalu teman Bulkrish yang bernama Yudi datang,

"Oi Eka, kau sudah melihat berita terbaru, di ig,fb,twitter,bahkan wa,"

Bulkrish hanya menggeleng,

"Liat ini,"

Yudi menunjukkan suatu foto dari fb, foto itu adalah foto saat Bulkrish mencium Mei,

"Hn," Bulkrish

"Apa hanya dua kosanan itu reaksimu Eka, kau pasti akan mendapat banyak pertanyaan dari para FG gilamu itu," Yudi

"Kenapa? Wanita di foto itu adalah bibiku, jadi apa salahnya jika aku menciumnya, lagipula aku ngak perduli dengan pendapat para cewek gila yang ngejar ngejar aku,"

Yudi menghela nafasnya "kau itu memang keras kepala ya, terserah kamu aja deh, tapi jika masalah ini terdengar oleh anak anak SMA yang notabene musuh besarmu, your aunt can be in danger," Yudi pergi dari tempat duduk Bulkrish.

Perkataan terakhir Yudi membuat pikiran Bulkrish terpacu hanya pada Mei, "aku tidak akan membiarkan terjadi sesuatu padamu Mei," bathin Bulkrish.

.

Skip time,,,

13.10 WITA

Mei sedang menunggu Bulkrish yang masih sibuk dengam urusan osisnya, hingga Mei harus menunggu di bale tamu untuk menunggu Bulkrish, namun tiba tiba 3 cowok SMA yang masuk ke kantin tadi datang,

"Permisi, apa kau yang tadi bersama Eka," cowok 3

"Eka?" Mei

"Maksudnya Eka Galung, punya hubungan apa kau dengannya?" Cowok 2

"Oh, aku bibinya,"

"Bibinya, hahaha jadi JALANG yang dia sukai adalah bibinya sendiri," cowok 1

"Apa maksudmu?" Mei

"Maksudku sudah jelas, dia keponakanmu itu, si Eka Galung, dia telah melukai hati adikku sampai adik perempuanku tidak mau sekolah lagi, kau tau apa yang si Eka itu katakan pada adikku, dia berkata kalau di hatinya ada seorang wanita lain, dirinya juga mengatakan kalau adikku adalah seorang jalang yang tidak pantas dicintai, tapi sepertinya ini kebalikannya, kau yang JALANG disini," cowok 1

Tiba tiba Bulkrish datang dan memukul wajah pemuda itu hingga pemuda itu terjatuh,

"Berani sekali kau menghina Mei seperti itu Pratama,"

Pemuda bernama Pratama itu berdiri,

"Memang kenapa hah?! Adikku juga kau hina tepat disini, jadi kenapa aku gak boleh menghina Jalangmu itu,"

"Pratama kau-!"

Sebelum Bulkrish kembali memukul Pratama, Satpam SMP segera memisahkan mereka berdua yang menjadi pusat perhatian murid smp yang pulang sekolah dan murid sma yang bolos,

"Eka-Pratama hentikan! Kalian tidak bosan apa berkelahi?! Ini sekolah bukannya arena tinju! Sekarang kalian bubar, jika ada yang berkelahi lagi, maka bersiaplah menerima surat drop out dari sekolah," Satpam

"Bulkrish ayo kita pulang, aku mau pulang," Mei

Bulkrish melihat Mei yang sudah ketakutan, Bulkrish lalu mengandeng tangan Mei, namun saat melewati Pratama,

"Kau harus ingat ini Pratama, Mei ngak tau apapun soal masalah kita, jadi kau jangan berani mengganggu Mei, jika sekali saja aku melihat kau mengganggu Mei, aku bersumpah, aku akan menghabisimu dan adik polosmu itu," Bulkrish membisikan ancaman

Bulkrish pun pergi bersama Mei.

.

Skip time,,,

Saat sampai di rumah Bulkrish, Bulkrish dan Mei sedang berada dikamar Bulkrish, saat Bulkrish sedang berganti baju,

"Bulkrish," panggil Mei

"Hn,"

"Kau punya masalah apa dengan cowok bernama Pratama itu,"

"Kamu tidak perlu tau,"

"Sejak kapan kamu mulai merahasiakan sesuatu dariku,"

Bulkrish yang sudah selesai melepaskan seragam smpnya mendekat ke Mei yang berdiri di samping meja belajarnya sambil menyandar ke dinding,

"Mei, aku bukan merahasiakan apapun darimu, tapi aku tidak mau kamu tercampur dalam masalahku, aku tidak mau kamu kena masalah Mei," ujar Bulkrish sambil memeluk Mei

"Tapi-?"

Ujaran Mei terhenti saat merasakan bibir Bulkrish yang bertelanjang dada di leher kanannya, Mei pun menegang,

"Bulkrish, ceritakanlah padaku apa yang terjadi, aku berjanji aku akan-"

"Tidak, kamu telah kena dampaknya sebelum aku menceritakannya, apalagi setelah aku menceritakannya,"

"Pemuda itu sangat marah, pasti masalahnya sangat besar, a-apa kamu telah men-"

Bulkrish menghentikan ujaran Mei lagi dengan menutup mulut Mei dengan tangannya, Bulkrish menggeleng sambil menatap Mei dengan dalam,

"Aku tidak seperti itu Mei, kamu mengejekku dengan kata Baka, bukan berarti aku bodoh Mei, aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti yang kamu pikirkan Mei,"

Bulkrish menurunkan tangannya,

"Kumohon percayalah padaku,"

"Ja-jadi?"

"Baiklah, akan kuceritakan,".