webnovel

Love Detective Galih

21+ Galih adalah seorang detektif bertubuh besar, bertato, dan bersifat emosional, sehingga kebanyakan orang biasanya selalu menjaga jarak padanya. Dia baru saja keluar dari akademi kepolisian, namun tidak ada sama sekali yang ingin bermitra dengan dirinya. Galih juga memiliki sifat ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain. Ketika Galih memeriksa ruang orientasi, dia tidak menyangka akan menemukan pria yang bermata cokelat dan seksi. Mata Detektif Lary yang tampan membuat Galih terpesona. Lary yang menawan memiliki sifat jenaka dan satu-satunya yang bisa membuat Galih terhibur dan tersenyum. Galih selalu bangga pada dirinya dan dia salah satu detektif yang buruk. Galih dan Lary bersama-sama menjadi detektif narkotika paling dihormati serta sukses yang pernah ada di kepolisian. Mereka mampu berkomunikasi dan memahami satu sama lain, bahkan tanpa harus menyuarakannya, mereka berdua dengan cepat naik pangkat. Saat Galih menyelamatkan nyawa Lary dalam serangan yang ternyata mematikan, Lary mulai melihat sesuatu dalam diri pria yang berbadan besar serta berot itu yang tidak pernah dilakukan orang lain. Sesuatu yang sangat istimewa. Tapi Lary takut kalau dia tidak akan pernah menembus tembok yang melindungi hati Galih. Bagaimana kisah Galih dan Lary? Apakah mereka akan menjalin hubungan?

Richard_Raff28 · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
270 Chs

BAB 41

Galih secara naluriah menegangkan setiap otot di tubuhnya dan rasanya seperti pembuluh darah besar di lehernya akan pecah. Tubuhnya terbakar seperti pada puncak radang paru-parunya dan dia tahu kemarahannya membuatnya berubah menjadi warna merah yang cemerlang.

"Aku menanyakanmu pertanyaan sialan, Hansen! Tidak ada jiwa! Tidak ada hati nurani! Aku bertanya apakah Kamu pernah bertemu iblis! Suara gemuruh Galih praktis menggetarkan kaca di jendela hanggar.

"Jika kamu membunuh pria yang kucintai, lebih baik kamu berdamai dengan Galih, karena aku akan menemui jiwamu di neraka." Suaranya menggelegar.

Galih perlahan mengangkat senjatanya dan mengarahkannya ke dahi bajingan itu, tetapi Galih tahu dia tidak harus mengambil tembakan.

Hansen mengambil satu langkah terakhir ke belakang dan begitu tumitnya mendarat, satu ledakan keras terdengar dalam kesunyian. Sepersekian detik kemudian, kepala Hansen tersentak ke belakang akibat dampak peluru yang bersarang di tengkoraknya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com