Mamahnya Aksa pun masuk ke dalam kontrakan Bulan dan Aksa. Di sana dia duduk di ruang tamu yang seadanya. Tidak semewah yang ada di dalam rumahnya. Tetapi karena Mamahnya Aksa sudah mulai bisa menerima kehadiran Bulan, jadi dia merasa nyaman-nyaman saja berada dimana saja dengan anak menantunya itu.
"Mamah kenapa ga bilang dulu kalo mau datang ke sini? Kan kalo gitu bisa aku siapin makanan atau minuman gitu," tanya Bukan.
"Mamah kan ga mau ngerepotin kamu. Santai aja sayang. Oh iya, taman di depan rumah itu cuma untuk hiasan aja atau gimana?"
"Oh taman bunga itu. Itu aku dan Mas Aksa rencananya mau buka toko bunga kecil-kecilan di sini, Mah. Daripada aku ga ngapa-ngapain kan lumayan untuk tambah-tambahan pemasukan kita berdua."
"Ya ampun. Kalian berdua sampai harus seperti ini. Padahal Mamah dan Ayahnya Lukas kan adalah seorang pengusaha. Gimana kalo kamu pegang usaha butik Mamah aja. Mau ya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com