webnovel

Keadaan Terdesak

"Apa yang mereka bilang benar juga. Lagian dengan begini, pasti hubungan antara kita semua sama Aksa akan terputus nantinya. Karena kita udah bisa bekerja sendiri. Sama pengusaha terkenal lagi. Apa iya gua langsung terima aja?" pikir Mahesa di dalam hatinya.

Sedangkan Ayah tiri Febian yang melihat keributan antara mereka berempat hanya bisa tersenyum.

"Akhirnya. Sepertinya mereka berempat sudah termakan sama ucapan saya tadi. Ga mungkin juga mereka menolak tawaran dari saya. Siapa juga yang ga kenal sama saya," ucap Ayah tiri Febian di dalam hatinya.

"Sudah, sudah. Kalian semua santai saja. Saya akan memberikan waktu untuk kalian semua berpikir. Tetapi waktu saya juga tidak banyak. Jadi, jika kalian sudah memutuskan untuk menerima tawaran dari saya, datang ke perusahaan saya yang ada di Jakarta untuk penanda tanganan surat kerjasama kita. Kalo gitu saya permisi dulu. Selamat pagi."

"Selamat Pagi. Terima kasih, Pak."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com