Jingga terkejut saat ada yang mencium leher dan bahunya. Ketika Jingga membuka matanya, Jingga tersenyum melihat Carlotes menciumnya.
Carlotes berhenti mencium bahu telanjangnya ketika melihat bahwa Jingga sudah bangun. "Selamat pagi, Kekasih. Bagaimana tidurmu?"
"Saya tidur seperti bayi." Jingga menjawab sambil meregangkan tangannya. "Bagaimana denganmu?"
"Saya baik." Carlostes menjawab dengan senyum yang sangat cerah di wajahnya. Itu membuatnya terlihat lebih tampan. "Saya rasa saya tertidur saat duduk di atasmu. Saya masih berat. Maaf."
"Gak papa. Tubuhmu yang menempel di tubuh saya benar-benar terasa enak."
Carlotes terkekeh, matanya berbinar bahagia. "Betulkah?"
"Hmm-mm." Kemudian dahi Jingga berkerut mengingat sesuatu. "Jam berapa?"
"Sudah waktunya makan siang," jawab Carlotes.
Jingga terengah-engah saat itu. "Bagaimana sarapan yang kamu beli? Sia-sia dong." Suara Jingga terdengar menyesal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com