webnovel

Hitam Dan Putih

"Hupppp AHHHHHH KASURRRRR"

Akikun yang sudah kelelahan itu langsung membenamkan diri ke kasur,Hari yang panjang dan pengalaman-pengalaman baru yang tercipta ini membuat dia sangat bersemangat sampai-sampai tubuhnya ambruk saat sampai di penginapan,di satu sisi Vio sedang bersantai di halaman sambil merasakan angin malam yang berhembus,sesekali dia menyeruput kopi espreso yang baru dibeli saat perjalanan pulang tadi.

.....

...

.

"Heyy heyy Vio chan kamu liat ngga laki-laki pindahan itu??,ganteng bangett lohhh rambutnya hitam kecoklatan badannya proposional,oh iyaa tadi juga dia datang pake mobil mewah lohhh,uhhhhh aku harap dia sekelas sama kitaaa,liatt liatt itu dia senyum ke arah kuuu KYAAAAAA"

Seperti biasanya Vio selalu menghabiskan jajanannya di pinggir kelas,kebetulan kelas Vio saat ini ada di lantai 3 jadi dia bisa lebih leluasa menikmati makanannya sambil melihat pemandangan yang begitu indah di depannya. Tapi hari ini cukup berbeda,di jam istirahat itu orang-orang ricuh ramai membicarakan seorang lelaki yang datang ke sekolahnya,terutama para perempuan yang seolah terpikat dengan kehadirannya termasuk sahabatnya Vio,Reina yang dari pagi terus mengoceh kepada Vio bahkan tadi siang dia sedikit berteriak histeris saat pria baru itu melirik kepadanya

"Eishhh kamuuu jangan gitu dah malu maluin,lagian dia nih hanya sekedar laki-laki biasa,hanya saja tampilan dia yang sedikit modis dan bawa mobil mercy" ucap Vio

"HEEEEEEEE masa kamu bilang gituuu sihhhh,ITUUUU ITUUU GANTENG BANGET TAU GAK SIHHHH,MOBIL NYA JUGA ITU IHHHH KAYAK DARI KOTA BESARRR MASA NGGA GANTENGG..." Reina yang semakin kelabakan malah semakin semangat menceritakan sosok lelaki tersebut kepada Vio.

Reina yang terus merasa senang akan kehadiran lelaki baru tadi sedikit membuat Vio risih apalagi Vio ini bukan tipe orang yang sering membicarakan tentang laki-laki.

"Ahh terserah lah,aku mau ke kelas..."

"Ihhh gk seruu kamu mahh", kata reina

"Bodo....", ucap Vio sambil melangkah kan kaki dari tempatnya,sedangkan Reina dia beranjak mendekati cewe lain dan asyik bergosip ria diluar sana...

Setelah bel masuk kelas dibunyikan dan semua orang mulai memasuki ruangan kelas,sebentar keadaan kelas masih normal,suara-suara percakapan santai dari para lelaki dan perempuan disaat menunggu guru tiba. Semuanya berubah saat pak herman datang dan diikuti oleh seorang pria yang tampak asing dimata para siswa di kelas itu

"Haloo anak-anak,jadii gini bapak kedatengan satu makhluk nih,dia ngebet banget pengen masuk sekolah ini jadii dia ini namanyaaaaaaa....", seluruh kelas sunyi menunggu pak herman memberitahukan namanya

"KAMU NANYEA???", ucap pak herman memecah kesunyian,sontak seisi kelas menjadi ribut dan saling tertawa

"Maaf maaf,hehe saya emang suka bercanda,yasudah dek perkenalkan diri saja sendiri,yang punya nama kan kamu bukan bapa hahaha", lanjut pak herman

"Hehe iya pak gak papa, Halooo semuanya perkenalkan nama ku Aki Kun,kalian bisa manggil aku dengan nama Aki atau Akikun asal jangan Kun doang takutnya di terusin jadi Kunti hahaha salam kenal semuanyaaa", Kata lelaki baru itu,semuanya tertawa dan menyambut baik kehadiran lelaki tersebut

Setelah itu kelas dilanjutkan dengan pelajaran Kimia oleh pak herman,tak ayal Reina yang daritadi mengagumkan sosok lelaki tersebut terus memandang Aki dan terus menerus berceloteh kepada Vio sepanjang pelajaran,keinginan kecil dia untuk sekelas dengan anak baru itu tercapai,dia terus bergumam dan tidak sabar untuk berkenalan dengan murid baru itu.

"Ok baik untuk kenalan nya kalian bisa lanjutkan setelah pelajaran beres,Aki kamu boleh duduk di tempat yang kosong ya", ucap pak herman

Sedangkan Vio?,yaa dia malah tertidur sepanjang perkenalan lelaki tersebut sampai setengah waktu pelajaran dia terbangun karna Reina terus menerus mengganggu nya

"Ishhh apa sihhh,pelajaran pak herman??,kenapa kamu mau nanya bagian mana?", gumam Vio setengah sadar

"IHHHH BUKAN IHHH ituuu ituuu liat laki-laki pindahan tadi IHHH GANTENG BANGETTTT", ucap Reina dengan semangat

"AKHH auk ahh ngantuk aku,mau tidur lagi jangan ganggu ahhh", kata Vio sambil mendekapkan tangannya ke meja untuk lanjut tidur...

-

Vio termasuk orang yang pendiam di kelas,tetapi dia mempunyai paras yang sangat amat cantik,badan yang ideal bagaikan seorang bangsawan dan juga rambut panjang silver yang sangat halus sehalus kain sutra membuat para kaum adam ketar ketir saat melihatnya,walaupun begitu sifat Vio ini justru berbanding terbalik dengan parasnya yang anggun,jika digambarkan kepribadian dia itu seperti tinta hitam diatas kertas putih, terkadang dia selalu angkuh dan bersikap dingin saat didekati pria lain,dia jarang berbicara kalau hal yang dibicarakan tidak terlalu penting,dan yang sadis nya dia punya hati yang dingin sedingin es batu,semua nya terungkap ketika ketua osis menyatakan cintanya kepada Vio di depan banyak murid,bukannya di terima tetapi Vio justru menolaknya dengan keras.

Beberapa bulan yang lalu:

"Vio san mau kah kamu jadi pacarku?"

Suasana yang ramai dan mengejutkan saat ketua Osis menembak Vio di tengah lapangan sekolah, tapi yang lebih mengejutkannya lagi adalah reaksi Vio terhadap pernyataan cinta itu.

"Woyyy urus saja dulu organisasi mu,siswa disini banyak yang menuntut janji kepada mu,sedangkan kau malah menginginkan ku sebagai pacar mu?!?!?!,enyahlah harga diriku masih bersih!!!", Ketus Vio sambil membuang bunga yang diberikan ketua osis tersebut

Sejak saat itu seluruh sekolah geger dengan nama Vio,sebagian siswa mendukung Vio karna telah mewakili perasaan mereka atas tuntutan janji ketua osis yang tidak pernah diwujudkan sebagaimana mestinya,sedangkan disatu sisi banyak juga yang mengejek Vio mengatakan bahwa dia sok cantik,mentang-mentang punya paras yang bagus,seenaknya menolak perasaan orang dengan mentah-mentah,bahkan menginjak-injak perasaanya.

Tetapi Vio tetaplah Vio,apapun yang dilakukan nya selalu dia anggap benar,tidak peduli orang lain mau berkata apa,dia selalu punya cara berpikir dengan akal dan logis,bukan dengan perasaan,karna itulah hanya segelintir teman yang mau mendekatinya termasuk Reina teman masa kecilnya dia.

-

Dreettt dretttt....

Suara meja dan kursi berderet dan suara siswa didalam kelas yang ricuh,Vio membuka matanya dan tiba tiba dia sudah berada di hadapan lelaki baru tadi,bersama Reina di sebelah kiri dan Adrian di sebelah kanan

"Eikhhh apaan dah kerja kelompok yah ini?....", ucap Vio

"IYOOOIIIII sekarang kerja kelompokkk, pa Herman tadi nyuruh kita nyelesain tugas ini", jawab Aki dengan penuh semangat sambil menyimpan kertas soal di tengah meja

"Berisik banget sih ni bocah...", batin Vio saat melihat pertama kali melihat lelaki tersebut, seketika dia teringat dengan Reina,dia penasaran bagaimana tanggapan Reina terhadap Aki yang berisik ini,seingat dia Reina tidak terlalu suka orang yang berisik dan menjengkelkan, dan benar saja....

"Reinaa kamu ngerti soalnya?", ucap Vio sambil melirik Reina

"Uwehhh ngeri ekspresinya Reina berubah 180 derajat daripada yang pagi tadi,dia terlihat sangat jengkel dengan lelaki itu", ucap Vio di dalam hati,lalu dia melihat Adrian untuk mengalihkan pandangan karna Reina tidak kunjung menggubrisnya

"... Anuuu Adrian... kamu ngerti tugasnya?,maaf tadi aku ketiduran"

"AAAaaaaaAAA EMMmmm ii-nii INI tugass nyaaa euhhhh tadiii-iii tadiii gimanaa yah..... Aaaaa", jawab Adrian dengan sangat amat gugup

"Akhhh sama si Adrian,pasti dah itu orang emang gampang gugup....", ucap Vio di dalam hati.

"Maaf kalau sebelumnya terlalu lancang, perkenalkan namaku Aki kun, panggil aja Aki", ujar Aki memperkenalkan diri kepada Vio

"Vio Mifu,panggil aku Vio,salken...", jawab Vio menanggapi Aki

"Uwehhh ngeriii dingin bangettttttttt", usil Aki kepada Vio

"HAHHHH?!?!?!?!,WOYY LU ANAK BARU MAU NGAJAK RIBUT?!?!?!", tegas Vio kepada Aki,membuat seisi kelas sempat terdiam sekejap karna gertakan tersebut

Sontak Aki terkejut karna baru pertama kali dia melihat cewek yang agresif seperti Vio,buru-buru dia meminta maaf kepada Vio karna dia masih anak baru disini, dia tidak ingin membuat masalah yang tidak-tidak hanya karna mengusili cewek sangar itu

"Aduhh anuu maaf-maaf bukan maksud ku gitu... ahaa.. ahaahaa", ucap Aki tertawa canggung berusaha mencairkan suasana

"AWAS LO YA, gua maafin lo sekarang karna lagi kerkom,diluar ini lo berani macam-macam lagi sama gua ataupun Reina gua hajar lo abis-abisan!!!", tegas Vio kepada Aki

Suasana kelompok jadi agak canggung, Adrian yang panik berusaha menenangkan Vio dengan mengalihkan topik untuk fokus mengerjakan tugas, 20 menit berlalu pak herman datang dan menyuruh para siswa mempresentasikan hasil tugas mereka,semuanya berjalan lancar sampai akhir dan bel pulang pun berbunyi.

-

Kringgg kringgg.....

"Anuuu Vio--"

Belum sempat Aki berbicara dengan Vio,Vio sudah meninggalkan kursi dan melesat jauh keluar ruangan

"Aduhh.... dia pergi... kayaknya tadi aku terlalu usil deh.... kejar jangan yah...", gumam Aki sambil mengerutkan dahinya

"Aaanuu emmm Vio san emang gituu kokkk orangg-nyaaaa..", kata Adrian sambil melewati Aki yang sedang beranjak dari bangku

Karna rasa penasaran Aki yang selalu tinggi,lantas dia memanggil Adrian sebelum dia pergi

"Uitt Adrian sini dong bentar ada yang mau aku tanyain,sibuk ngga??", tanya Aki

"Ehhh EeeeEEE ANNUUUUU Nggg--- ngga Kokkkkk Nggaa...", jawab adrian dengan gugup

Yaa wajar saja Adrian ini termasuk orang yang paling pendek dan kecil diantara laki-laki dikelasnya,menghadapi Akikun yang mempunyai badan tinggi dan proposional adalah hal yang tidak wajar untuknya,ditambah lagi dia termasuk orang yang introvert,pendiam dan kadang gugup jika berbicara dengan seseorang.

"EEeeee... Annuuu tapiiiiii kaa--kayakknya akkkuu ngga bi-bisa lama,so-soo-soalnyaa buss te--terakhir adaaa dii jjjjamm 5 sssoree", kata Adrian

"Hoouu gampang,yaudah ikut aku keparkiran cepet,sekalian ada beberapa hal yang mau aku tanyain", jawab Aki

"Ehhh EHHHHHH?!?!?!"

Adrian semakin panik mendengar itu,dia tidak pernah sekalipun diajak orang untuk pergi bersama,bahkan mengobrol pun jarang,sekarang dia malah diajak oleh lelaki pindahan yang bahkan kenal pun baru beberapa jam yang lalu,hal seperti ini tidak pernah terbayangkan olehnya,rasanya mimpi yang sangat amat aneh sekaligus menakutkan baginya.