webnovel

Cerita awal

Ya kami berempat Vio,Reina,Adrian, dan aku Akikun, 4 sahabat yang dari dulu selalu bersama, kita sering berbagi kesenangan,canda tawa bahkan kesedihan yang kita alami selalu kami bagikan dan kami rangkul bersama-sama , aku bertemu dengan mereka bertiga saat baru pindahan dari kota lebih tepatnya saat masih duduk di bangku SMA kelas 11, Vio si cewe misterius, Reina si cewe centil tukang jail yang sama seperti ku dan juga Adrian... lelaki penyendiri kikuk dan sedikit gagap kalau di ajak ngobrol, tapi siapa sangka lelaki yang ku anggap kikuk tersebut mempunyai paras yang lumayan ganteng dan juga punya hobi yang sama dengan ku yaitu mobil

Aku semakin dekat dengan Adrian karna sering berbagi pengalaman tentang mobil, terutama Adrian yang sangat suka sekali dengan mobil-mobil JDM Culture, dia juga mengerti tentang mesin dan berbagai part-part mobil, semakin kita dekat semakin ku percayai dia untuk mengurus mobilku, seperti upgrade mesin, utak atik ECU bahkan sampai dengan bagian body ku serahkan mobilku kepadanya untuk dijadikan "kanvas" baginya, tapi sayangnya semua hobi yang dia lakukan saat ini mungkin hanya angan-angannya saja untuk masa depannya, ayahnya Adrian sangat tidak suka jika melihat Adrian mengutak atik mobil ataupun menonton televisi seputar otomotif terutama balap-balapan, Adrian pun dilarang untuk mengambil jurusan otomotif oleh ayahnya padahal itu adalah keinginan yang dia dambakan selama dia hidup, dia ingin mengutarakan hobinya tapi semua itu punah karna larangan ayahnya dan itulah sebabnya dia hanya masuk SMA biasa dan kebetulan bertemu dengan ku...

Ya suatu kebetulan bukan? aku pun tidak menyangka ada orang yang mengerti tentang hobiku ke mobil ini, dan tidak kusangka juga orangnya sangat baik dan ramah, sebelum aku pindah ke kota baru itu tidak ada seorang pun yang mengerti atau mau mendekati ku hanya karna hobi ku memang berbeda dari yang lain, di umur yang masih muda saat itu aku masih suka dengan mainan mobil-mobilan, semua teman-teman dulu ku sering menyebutku kekanak-kanakan, mereka sering mencemohku dan sering memanggilku dengan sebutan "bocah bau oli" hanya karna aku sering kali bulak balik bengkel untuk memperbaiki mobil, ya sedikitnya aku pernah magang di suatu bengkel dan membangun mobil ku sendiri disana, dan saat itu ada orang yang melihatku dan menyebarkan rumor-rumor jelek tentangku, reputasi ku semakin hari semakin hancur sampai tiba saatnya aku bisa pindah karna kakak ku pindah pekerjaannya, aku sangat bersyukur saat itu dan sampai saat ini pun aku masih bersyukur bisa bertemu dengan Adrian Vio dan juga Reina

Kebahagian-kebahagian ini kami bangun bersama, dari mulai susahnya perjalanan menempuh masa-masa sekolah SMA, pahit manis kita jalani sampai kita bisa lulus berbarengan, lalu kita pun melanjutkan studi tingkat tinggi bersama-sama, kami menjalani berbagai macam test dari berbagai macam perguruan tinggi yang tentunya tidak mudah, dan sampai akhirnya kita di titik penentuan, titik dimana sedikit kekecewaan ku muncul, Adrian, Vio dan Reina diterima di universitas yang sama sedang aku di terima di universitas yang berbeda, walaupun begitu aku tidak melupakan mereka, aku sering menghampiri kampus mereka di kala waktu senggang bahkan mungkin karna sering berkunjung sampai-sampai satpam dan penjaga kantin kampus itu kenal dekat dengan ku, haha sungguh cerita yang seru untuk di kenang oleh kita berempat

Namun kebahagiaan itu tidak akan bertahan lama bukan?, lambat laun tuhan pun akan membolak balikan takdir kehidupan kita, merubah semua keadaan, menguji dan menampar keras sebuah kehidupan kita saat ini.

.....

....

..

.

*Brapppp pappp cesss, Suara mobil yang di parkirkan Aki di kampusnya Vio, seperti biasa Aki berkunjung untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya di kala waktu senggang, namun kali ini Aki turun dengan Adrian, mereka berdua baru selesai menyeting mobilnya untuk event drag race minggu depan, walaupun begitu mobil Aki masih belum stabil, terkadang mesinnya masih belum kuat bertahan di suhu tinggi dan yang parahnya suhu mobil tersebut merembet ke bagian kabin dalam, sudah berjalan 1 bulan lebih mereka berdua masih mencari masalah utama penyakitnya tersebut

"Gilakkk makin panas woy, ini lama-lama jadi daging mateng kita didalem mobil, bahhh panas bangett, buru dah keatas, kita ngadem di AC lobby", ujar Aki

"Huahh iiya ppannas bangett, duhh bbingung banget penyakitnya ddimana...", jawab Adrian

Aki berjalan terlebih dahulu ke lobby atas sambil mendinginkan diri dan juga menunggu Vio dan Reina di bangku lobby sedangkan Adrian dibasement masih mengurus mobilnya Aki

"Etdahh ni kaleng kopi sampe panas gini, jadi males minum dah, Vio sama Reina hari ini ada di kelas yang sama jadi pulangnya ku ajak makan-makan bareng kali yah... laper banget nih"

Tidak lama Adrian datang menyusul

"Nah dateng juga kau, segitu penasarannya sama tu mobil? hahaha penyakitan emang"

"Haahaa iiya, aku takut kamu jadi ddaging panggang kalau ppp-penyakitnya belum sembuh"

"HAHAHAHA bisa aja kamu, santai aja kali kalaupun ni mobil belum siap sampai event drag minggu depan, kita tarik aja ngga usah ikut dulu, aku takut klo mesinnya meledak tiba-tiba, sayang banget beli mesin tuh mahal huhuhu"

"Eeeee nn-ngga apa apa kah?, iini kan event yy-yang kamu tunggu-ttunggu", Adrian serasa bersalah tidak bisa menyelesaikan tuningan barunya dengan tepat waktu

"Gak papa santai aja, aku mau mobilku nyaman di kendarai dulu, soal event masih banyak yang lain, lagipula dari waktu itu aku jalan-jalan sama Vio pakai mobilnya dia terus, malu-maluin banget, intinya sekarang aku mau beresin ni mobil sampai bisa di kendarai secara normal aja, AC berfungsi lagi, hawa panas di kabinnya ilang", Aki tersenyum mempercayai Adrian

"Ahhh iii-iya aa-aku bbakal berusaha sebaik mm-mungkin", Adrian sedikit malu saat Aki tersenyum mempercayai mobilnya itu kepadanya

Adrian telah menjadi mekanik pribadinya Aki semenjak kelulusan SMA, bukan semata-mata karena disuruh Aki, Adrian ini malah mengajukan dirinya untuk menjadi mekanik pribadinya Aki, semuanya bermula ketika Aki mencari mekanik pribadi untuk mengurus mobilnya, karena Aki ini suka sekali dengan hal-hal yang berbau balapan maka dia mencari mekanik tambahan untuk membantunya agar tidak selalu bulak balik ke bengkel, namun sayangnya setelah beberapa mekanik dia rekrut, tidak ada satu pun yang cocok dengan style berkendaranya Aki, style berkendara Aki terkesan kasar tapi bisa tiba-tiba lembut jika dia mau, penyesuaian yang berubah-ubah membuat mekanik yang menemani Aki selalu kewalahan untuk mengikuti gaya berkendara Aki yang pada akhirnya berujung dengan mengundurkan diri.

Aki sempat menyerah untuk mencari mekanik baru dan harapan terakhirnya hanyalah Adrian, setelah lulus SMA Aki iseng mengajak Adrian untuk mengutak ngatik mobilnya, Aki kira Adrian akan menolaknya tetapi Adrian tidak menolaknya, dia menerima tantangan Aki untuk membetulkan masalah Boost turbo mesin yang loss di 6 ribu RPM, perlu waktu 2 hari Adrian untuk menyelesaikannya, dan bahkan yang lebih mengejutkan nya power ratio nya lebih meningkat setelah Adrian tuning, Aki terpukau dengan kemampuannya Adrian, tidak dia sangka ternyata teman dekatnya itu jago dalam hal tuning mobil bahkan saat ditanya Adrian sebenarnya sudah mengacak acak mobil nya sendiri secara diam-diam, walaupun tampilan mobilnya biasa saja, tapi di dalam dapur pacu nya tersemayam mesin monster, dia melakukan itu semua di bengkel yang agak jauh dari rumah agar ayahnya tidak memergokinya.

Sejak saat itu Aki mempercayai Adrian, bahkan setelah tantangan tadi Adrian sendiri mengajukan diri sebagai mekaniknya Aki, skill dia yang bisa menyelaraskan tuningan kebutuhan balap dan harian sangat amat berguna untuk Aki yang mobilitasnya pergi setiap hari tetapi perlu mobil yang bertenaga, sudah berjalan 3 tahun Aki dan Adrian menjadi duo maut pembantai rival-rival balap di berbagai event, berbagai kenangan mereka berdua sudah terukir di berbagai macam kertas nomor event dan mobil Aki lah yang menjadi saksinya.

"Ahh dateng tuh berdua, oyyy sini disiniii"

"AHHHHH AKIIII kamu kesiniiii, udah lama ihhhh", Reina sedikit mengeraskan suaranya sambil berlari ke arah Aki dan Adrian

"Lohh Adrian tumben sabtu ke kampus, emang nya ada jadwal?", tanya Vio

"eee-engga kok aaa-aku kesini ssekalian sss-sama Aki ttadi"

"Yeuuu anak orang digusur-gusur", Vio menatap tajam Aki

"Hehehehe yamaap kan dia juga mau tuh, baru ketemu dah sinis gitu tatapannya hump", Aki cemberut jail kepada Vio

"IDIH sok-sokan cemberut, lagian baru 3 hari kita ngga ketemu, ngga lama-lama banget"

"Ya tapi kan aku kangennn Vio hehe"

"Hih kalau kangen terus makanya nikahin aku dong"

"HAYUKKK", Aki teriak dengan semangat

"IHHHHH NGGA IH BERCANDA APAAN SIH KULIAH DULU!!!!", Vio sedikit marah dan mukanya berangsur-angsur memerah

"YAHH katanya mau", Aki menampilkan ekspresi kecewanya

"Berisikk!!", Vio memalingkan wajahnya

"CIEEEE ini ada yang lagi kasmaran, kita berdua jadi kacang ini....", Reina menyaut mereka berdua dan semuanya sekarang tertuju ke Reina

"Mau ngapain lagi nihh sekarang, jalan-jalan? makan-makan? GASS GASSS", lanjut Reina

"Ahh aku hari ini gak akan ikut dulu, soriii", Vio memotong membuat semuanya memandang Vio

"Lohhh kenapa?? tumben banget", jawab Aki

"Iyaa kenapa ihh, kamu sakit? ada apa? kok tadi gak bilang-bilang di kelas", jawab Reina

Sedangkan Adrian hanya memandang Vio dengan tatapan cemas

"Ahhh ngga kok, hari ini aku di jemput sama orang tua, aku mau keluar kota dulu hehe, kayaknya bentar lagi dateng mereka", jawab Vio

"IHHH kamu mah ngga bilang ahhh, ikut dong Vio aku sendirian nihhh huhuhuu", Reina memanja kepada Vio

"Hahaha udah ih lepasin, maaf aku ngga bisa ikut sekarang, lain kali aku bisa ikut"

"Yaudah hati-hati ya dijalannya, have fun liburannya", saut Aki

"HIH sok peduli kamu, padahal tadi bercandain aku", jawab Vio

"OOOO jelas dong peduli, siapa yang ngga peduli coba ke calon istri masa depan ku ini HAHAHA"

"Berisik Buaya", Vio nampak sebal tetapi sedikit tersenyum kecut kepada Aki

"Lohh buaya?"

"Niii suami istri berantem mulu, dah yuk kita ke kantin dulu sambil nunggu Vio di jemput", ucap Reina

"Kamuuu malah ikut-ikutan istri-istrian apaan dah", Vio juga menjadi cemberut kepada Reina

....

...

..

.

Mereka berjalan ke kantin dan saling bercanda ria disana, tidak terasa Vio sudah di jemput oleh orang tuanya di depan, karna sudah sore juga mereka pun beranjak pergi bergegas pulang dan berniat untuk sekalian menemui orang tuanya Vio untuk bersilaturahmi.

"Haloo tanteee haloo om, udah lama ngga ketemuuu gimana kabar tante sama om?, baik-baik aja nihh", seperti biasa Reina selalu semangat ketika menjumpai seseorang yang ditemuinya

"Wahh Reina san, Akikun sama Adrian, udah lama ya ngga ketemu kalian, tante baik-baik aja kok, gimana kabar kalian semua", jawab Ibunya Vio

"Baik-baik saja hehe", Adrian dan Aki menjawab

"Halo Om apa kabar", Aki menyapa Ayahnya Vio sesaat setelah keluar dari mobil

"Wahh Aki Adrian, halo halo baik-baik aja kok om seperti biasanya haha, kalian ngga kerasa udah gede aja nih hahaha", jawab Ayah Vio

"Haha ngga kok om, masih segini aja, nambah satu senti paling haha"

"Satu senti kepala yang diatas atau yang bawah nih AHAHAHHA"

"Ahhh om bisa aja hahaha"

Sejenak mereka berbincang-bincang sebentar bertemu kangen setelah 3 tahun lamanya, terakhir mereka bertemu saat perpisahan SMA, setelah itu mereka sibuk ke urusannya masing-masing dan mulai jarang bermain ke rumahnya Vio, setelah berbincang-bincang ringan tiba akhirnya mereka pamit pergi

"Aki Vio nya sama om bawa dulu yah hahaha, jangan cemburu ini masih anak ku"

"Ahaha apaan sih om bisa aja bercandanya", saut Aki

"Ihhh ayah mah bikin maluu hufttt", Vio menjawab dari belakang sontak membuat semuanya tertawa

"Dah ya kami pamit dulu dahh"

"Siapp hati hati di jalan om, tante, Vio, senang-senang liburannya", kata Reina

Mobil Vio berjalan menjauh, waktu pun sudah menunjukan pukul 5 sore, lalu mereka bertiga pun beranjak untuk pulang dan berjalan ke basement, namun....

*TOTTTTTTTT BRAKKKK JDARRRR

Suara klakson truk yang terdengar sangat keras dan juga dentuman besi yang bertabrakan membuat mereka bertiga kaget dan berlari kedepan menghampiri suara yang dituju, keadaan semakin memburuk saat mereka mencium aroma bensin yang menusuk hidung mereka, ditambah jeritan dari beberapa orang di sekitar, satpam dan orang-orang berhamburan keluar dan melihat keadaan di depan

Alangkah terkejutnya mereka saat melihat apa yang terjadi, Reina langsung tersungkur pingsan dan segera ditangkap oleh Adrian, sedangkan Aki dia berlari ke arah mobil sambil berteriak

"VIOOOOOOOOO!!!!!!!"