Nyonya Harlow merasa seolah-olah wajahnya ditampar. Meski itu adalah kebenaran, dia tidak menyangka Ari akan mengatakannya begitu blak-blakan. Senyum manis dan penuh perhatian di wajahnya berganti menjadi ekspresi yang tegas.
Dia berkata pada Ari, "Berhenti dengan tindakan bodohmu, Ariana. Apapun yang kamu lakukan, kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa selain seorang pembersih di restoran atau bar."
Dengan tawaan menyeringai, Nyonya Harlow melanjutkan, "Aku tahu kamu cemburu pada saudaramu itu. Tapi apa gunanya cemburu? Dia lahir dengan keberuntungan dan pesona, sementara kamu lahir tanpa ada satupun."
"Bahkan jika kamu mencoba bersaing dengan saudaramu hingga nafas terakhirmu, kamu tidak akan pernah bisa layak bahkan untuk membawa sepatunya. Jadi menyerahlah selagi kamu masih punya waktu, sebelum kamu mempermalukan dirimu sendiri."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com