webnovel

Lintang Waktu

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, hidup Anneta berubah. Apalagi ia harus meninggalkan sahabat masa kecilnya. Dia Amar, cowok yang selalu ada menemani Anneta untuk tetap bertahan kuat menghadapi segala kekacauan akibat pertengkaran kedua orangtua. Cowok yang selalu ada untuk memberikan senyuman baru demi menggantikan senyum lama yang menghilang dari wajah Anneta. Setelah perpisahannya dengan Amar, Anneta melewati banyak hal sulit dalam hidupnya. Tahun demi tahun ia lewati hanya dengan memikirkan sosok sahabat yang tak pernah ia temui kembali. Hingga suatu hari, ia bertemu sosok baru. Dia Bara, sangat dingin, sulit diajak berbicara, bahkan sangat sulit untuk disentuh. Cowok itu selalu menjadi bahan perbincangan di mana pun dan kapan pun. Tapi anehnya, ada sesuatu yang membuat Anneta bertanya-tanya hingga ingin mengetahui tentang cowok itu lebih dalam. Karena ia yakin, Bara adalah sosok lelaki yang menyimpan sejuta rahasia dan pasti memiliki keterikatan dengan masa lalunya. Di sisi lain, Anneta dibingungkan oleh sosok Keenan yang benar-benar menyerupai sahabat masa kecilnya~Amar. Dari segi wajah, bahasa tubuh hingga kelakuannya benar-benar mencerminkan sosok Amar. Tapi ada sesuatu yang Keenan coba rahasiakan dan sembunyikan dari gadis itu.Segala pertanyaan terangkai dalam benak Anneta. Jika benar Keenan adalah Amar, mengapa ia bersembunyi? Apa ada sesuatu yang ia coba untuk rahasiakan? Anneta benar-benar bingung dengan nalurinya. Keenan, atau Bara? Kedua orang itu sama-sama mencoba untuk menyembunyikan sesuatu yang pasti berhubungan dengan rangkaian masa lalu. Mungkinkah segala teka-teki ini akan terkuak?

Inya Sidhyadahayu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
27 Chs

Epilog

Bara masih mengamuk. Cowok itu ingin melampiaskan segala amarahnya. Luka batin yang terpendam seperti membunuhnya secara perlahan. Derai air mata itu tak bisa berhenti menetes.

Bruughhh...

Sebuah pukulan dari Bara berhasil membuat Geon terjatuh. Geon sekuat mungkin menahan serangan yang Bara hendak berikan lagi. "Bar, berhenti!" teriak Geon.

Bara meneteskan air matanya, "Bangsat lo! Gue udah pernah kehilangan dia dulu, dan sekarang lo bikin dia pergi dari gue selamanya. Lo nggak punya hati, hah?!"

"Bar... Lo bisa bangunin orang-orang. Ini udah tengah malem," ujar Geon sedikit gemetar.

"Gue nggak peduli!"

"Lo sendiri ke mana tadi, hah?! Ini semua juga salah lo!" teriak Geon.

Bruuugghhh... Braagghhh... Bruugghhh

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com