webnovel

Lintang Waktu

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, hidup Anneta berubah. Apalagi ia harus meninggalkan sahabat masa kecilnya. Dia Amar, cowok yang selalu ada menemani Anneta untuk tetap bertahan kuat menghadapi segala kekacauan akibat pertengkaran kedua orangtua. Cowok yang selalu ada untuk memberikan senyuman baru demi menggantikan senyum lama yang menghilang dari wajah Anneta. Setelah perpisahannya dengan Amar, Anneta melewati banyak hal sulit dalam hidupnya. Tahun demi tahun ia lewati hanya dengan memikirkan sosok sahabat yang tak pernah ia temui kembali. Hingga suatu hari, ia bertemu sosok baru. Dia Bara, sangat dingin, sulit diajak berbicara, bahkan sangat sulit untuk disentuh. Cowok itu selalu menjadi bahan perbincangan di mana pun dan kapan pun. Tapi anehnya, ada sesuatu yang membuat Anneta bertanya-tanya hingga ingin mengetahui tentang cowok itu lebih dalam. Karena ia yakin, Bara adalah sosok lelaki yang menyimpan sejuta rahasia dan pasti memiliki keterikatan dengan masa lalunya. Di sisi lain, Anneta dibingungkan oleh sosok Keenan yang benar-benar menyerupai sahabat masa kecilnya~Amar. Dari segi wajah, bahasa tubuh hingga kelakuannya benar-benar mencerminkan sosok Amar. Tapi ada sesuatu yang Keenan coba rahasiakan dan sembunyikan dari gadis itu.Segala pertanyaan terangkai dalam benak Anneta. Jika benar Keenan adalah Amar, mengapa ia bersembunyi? Apa ada sesuatu yang ia coba untuk rahasiakan? Anneta benar-benar bingung dengan nalurinya. Keenan, atau Bara? Kedua orang itu sama-sama mencoba untuk menyembunyikan sesuatu yang pasti berhubungan dengan rangkaian masa lalu. Mungkinkah segala teka-teki ini akan terkuak?

Inya Sidhyadahayu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
27 Chs

13 // Berhenti

Jika cinta hanya bertepuk sebelah tangan, bukankah lebih baik untuk berhenti?

•••

Selama jam pelajaran, Bara hanya terdiam. Mungkin cowok itu masih kesal melihat kedekatan Anneta dengan Keenan tadi. Entahlah, Anneta sampai dibuat kebingungan sendiri olehnya.

Hari ini pelajaran matematika. Pak Budi menerangkan pelajaran itu dengan detail hingga semua murid menjadi lebih tidak mengerti.

"Oke anak-anak, sebelum pulang, Bapak mau kasih satu pertanyaan." Pak Budi meletakkan spidolnya di atas meja. "Kalian tau nggak kenapa dua bilangan yang sama, kalau dibagi hasilnya satu?"

Semua murid mengernyit heran dengan pertanyaan Pak Budi. Kenapa tidak nyambung dengan pelajaran sama sekali? Tadi ia menerangkan dengan sangat rumit, tapi sekarang malah menanyakan hasil bagi dari kedua bilangan yang sama. Ini sebenarnya pelajaran SMA ataukah pelajaran TK?

"Ya, karena emang dari sono-nya, Pak," balas Dimas asal.

Pak Budi nyengir, "Eits anda salah Ferguso! Tau nggak kenapa?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com