Gadis itu menghembuskan napas panjangnya ketika menoleh ke arah langit malam itu. Bulan nampak begitu indah dengan tambahan bintang, ada beberapa yang begitu terang, dan katanya itu planet. Hanya saja Alra tidak bisa melihat planet itu dengan jelas, dan tidak tahu juga nama planet. Mungkin jika ada alat untuk melihatnya, dia bisa tahu planet apa itu.
Perhatiannya kembali beralih pada Hazel, dan Leo yang sedang asyik bermain kartu. Mereka berdua duduk berseberangan. Tepat di sebelah kanan dan kiri Alra saat ini.
Kafe mulai sepi, beberapa pulang karena mungkin ada urusan, tapi sepertinya kebanyakan pulang karena sudah larut karena sudah jam sepuluh malam. Dia masih enggan untuk pulang, padahal Hazel dan Leo sudah menawarkan diri untuk mengantar pulang, dan bertanya, apakah ibunya akan marah atau tidak nanti?
"Guys?" panggil Alra, dan tentu saja kedua temannya itu menoleh dengan ekspresi terkejut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com