webnovel

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · Teenager
Zu wenig Bewertungen
156 Chs

SERATUS EMPAT

Hiruk pikuk di dalam dapur terdengar sampai lantai atas, bahkan sampai bagian luar rumah pun bisa di dengar jelas. Gadis dengan kaos putih, dan celana jeans melangkah dengan ekspresi kebingungan, pasalnya masih merasa tak nyaman untuk berada di rumah besar ini. Rasanya aneh, dan dia merasa tidak bisa beradaptasi atau menjadi orang yang gampang akrab dengan keluarga besar Jerry. Padahal sebelumnya dia bisa akrab dengan siapa pun.

Alra menghembuskan napas panjangnya ketika berdiri di depan pintu rumah. Ia tidak memiliki keberanian untuk mengetuk, rasa-rasanya sangat aneh, dan kembali membuatnya gundah. Ide untuk pulang pun lewat begitu saja di kepalanya, tapi segera dia singkirkan dengan gelengan kepala.

"Mba Alra kenapa di sini?" ucap wanita paruh baya dengan daster biru, rambut panjangnya di ikat dengan rapi sebagaimana ibu-ibu.

"Ehehe! Lagi mikir sebentar. Eh, iya kak jeha udah ada di dalam ya Bu??"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com