Pintu kamar mandi terbuka cukup lebar, menampakan gadis dengan rambut tertutup handuk. Wangi sabun, dan sampo keluar bersamaan, bisa tercium sampai pintu kamarnya yang tertutup rapat.
Alra mengeringkan rambut panjangnya di depan cermin tanpa berbicara. Malas sekali untuk memikirkan sesuatu selain rumah sakit, dan biaya yang belum di tagih lagi. Dia tidak tahu apakah nanti biayanya akan bertambah besar atau malah ibunya sudah boleh pulang tanpa harus menambah obat.
Alra menghela samar, tidak ada lagi kegiatan yang dia lakukan selain memperhatikan dirinya dari pantulan cermin. Cantik, satu kata yang ada di dalam kepalanya sekarang. Pantas saja ada banyak pria yang menyukainya secara terang-terangan, tapi entah kenapa dia tidak tertarik.
Malahan tertarik dengan seseorang yang sudah dia tolak secara langsung. Alra merasa bersalah pada cowok itu sebenarnya, tapi akan lebih merasa bersalah lagi jika dia menerima cinta dan kemudian membuat cinta itu layu seperti yang lainnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com