Likenzo
Chapter 178 :
Caca mengusap nisan di depannya, rasanya sangat merindukan orang-orang yang sudah berada di dalam tanah ini.
Dulu Caca kira ia akan cepat menyusul keluarganya, tetapi ternyata tidak. Tuhan masih menginginkan Caca di sini, dan memperbaiki semuanya.
Tak masalah bagi Caca, karena Caca percaya akan takdir Tuhan adalah yang terbaik.
"Kayaknya harus nginep di sini deh." Gumam Caca ketika melihat keadaan sekitar sudah gelap, yang menandakan sekarang sudah malam.
Caca mulai menelungkupkan wajahnya di nisan kakaknya. Malas sekali pulang karena di kontrakannya dia hanya sendirian saja, tidak ada yang menemani. Tetapi di sini, ia di kelilingi keluarganya.
Caca kira akan semudah itu tidur di sini, ternyata tidak. Banyak sekali nyamuk yang mengganggunya, membuat perempuan itu terus terjaga.
Kembali mendongak menatap langit, Caca tersenyum. Ternyata tidak ada yang tahu akan takdir Tuhan bagaimana dan seperti apa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com