webnovel

LEMBAH KEMATIAN +21

Ahdin seorang wanita yang lumpuh dari lahir, tidak bisa bicara atau pun berdiri segala kebutuhan hidup nya selalu di bantu oleh orang lain. dia dibesarkan oleh 2 keluarga yang bertolak belakang kondisi kehidupan nya. satu keluarga dari orang yang sederhana dan hidup serba kesulitan. satu keluarga lagi hidup serba dengan kemewahan. seperti apa cerita AHDIN ini? yuk kita ikutin cerita yang tak berujung ini...

Novia_Era_Wati · Urban
Zu wenig Bewertungen
1 Chs

HANCUR NYA HUBUNGAN

nama ku Ahdin, aku terlahir dengan kondisi yang berbeda dengan orang lain. aku hidup harus bergantung dengan orang-orang yang ada di sekitar ku. aku hanyalah manusia cacat yang tak dapat hidup tanpa orang lain. terkadang aku bosan dengan hidup ku ini. aku selalu memyusahkan orang lain. tapi melihat perjuangan ibu dan saudara-saudara ku yang lain membuat ku bertahan hidup. aku memang cacat namun aku adalah pengamat yang baik.

waktu itu aku mendengar suara ribut di ruang tamu keluarga, aku tidak dapat melihat nya karena aku terbaring di kamar. namun tiba-tiba aku mendengar ada sesuatu yang jatuh kemudian ribut-ribut pun hilang.

(siapa yang ribut-ribut itu? apa yang terjadi?)

aku bertanya pada diriku sendiri. namun tiba-tiba paman ku masuk ke kamar ku.

Ahdin sayang, ayah janji kalau kamu pasti akan selalu ayah jaga dan sayangi. kamu tidak akan pernah kekurangan apapun dalam hidup mu. ayah janji. ayah akan membuat mu kembali normal seperti semula. ayah pasti akan membuat mu menjadi normal lagi. degan segala cara ayah pasti akan membuat mu kembali normal. walau pun ayah harus datang ke lembah kematian dan menbawa kematian itu sendiri. jadi kamu harus bersabar ya sayang. sebentar lagi kamu akan selalu bersama ayah.

(apa yang dikatakan paman? ayah? apa maksud nya? ayah ku sedang kerja. jadi apa maksud paman ini? siapa pun tolong aku takut...

ayah... aku takut, paman menakutkan... tolong siapa pun tolong)

rumah sunyi

semuanya sunyi setelah paman pergi. rumah sunyi aku hanya dapat berguling-guling di atas tempat tidur ku. hingga siang pun datang. sebuah teriakan membuat ku ngeri...

A...A.....A... AYAH... (suara ibuku) ayah.. ayah.. apa yang terjadi dengan ayah... huhuhu....

ayah ku meninggal karena jatuh dari tangga lantai 2. tidak ada yang tahu kenapa ayah bisa jatuh dan apa yang terjadi pada ayah. hanya aku yang tau. tapi aku tidak bisa memberi tau siapa pun tentang itu.

proses pemakaman ayah berjalan lancar namun ketika kami kembali kerumah kami barang-barang kami sudah berserakan di luar. kami bingung hingga paman mumcul dari dalam mengeluar kan koper saudara ku.

mulai saat ini kalian pergi dari rumah ini. rumah ini adalah rumah ku sekarang. serta tinggal kan Ahdin, karena kamu belum tentu bisa merawat nya kan. jadi dengan lapang dada aku akan menampung ahdin disini. jadi sekarang bereskan barang-barang kalian dan pergi sekarang. (apa.... apa yang barusan aku dengan ini? paman mengusir mama dan saudara-saudara ku? dia meminta ku di tinggal kan? tidak.. tidak.. aku tidak mau... aku mau sama ibu)

kamu pikir kami apa parjo? kamu pikir ibu mana yang mau meninggal kan anak nya? hah?

aduh nina... kamu pikir kondisi kamu yang sekarang bisa apa buat membiayai kebutuhan ahdin? rumah saja kamu tak punya. gimana kamu mau rawat ahdin. jadi aku kasih kamu solusi. tinggal kan ahdin dan bawa semua barang-barang mu ini dari tempat ini. ah... sekalian jangan pernah muncul di hadapan ku lagi.

Parjo kamu gila... kamu ngusir kami kemudian kamu minta anak ku di tinggal kan? tidak kami tidak akan pernah meninggal kan ahdin apapun yang terjadi. kami pergi sekarang, kami tidak butuh belas kasihan dari mu.