07

Setelah kami masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing kami akhirnya jarang chat. Kami hanya sesekali, aku paham dia sibuk dengan kuliahnya dan aku sibuk dengan sekolahku. Aku mulai dihadapkan dengan lomba-lomba yang perlu dengan persiapan ekstra.

Walaupun kami tak banyak komunikasi, kami tetap jadi teman yang baik. Tak lama, aku sudah naik kelas 3. Masa-masa ini aku mulai tobat haha, sudah tak nakal lagi. Di masa-masa kelas 3 ini aku seperti anak-anak biasanya. Ikut les-les buat tambahan pelajaran dan lain-lain. Sampai hari dimana mendekati UN, keluargaku tertimpa musibah. Mama sakit dan langsung dibawa rumah sakit.

Mama didiagnosa sakit kanker rahim, disana aku merasa putus asa. Papaku dan adek juga dalam keadaan down. Kita bingung, kita sedih, perasaan sedih mulai datang. Dan itu baru muncul, tanda-tandanya pun ngga kelihatan. Akhirnya aku sekeluarga mutusin untuk pergi ke rumah sakit di Surabaya. Aku bingung, pusing, dan dalam keadaan down. Mama harus segera di operasi buat pengangkatan rahim biar ga nyebar. Karena papa juga lagi sakit, aku yang ngurus keperluan sampai urusan rumah sakit.

Disana aku mulai mikir yang aneh-aneh, gimana kalau aku ga bisa lanjut sekolah. Aku bingung gimana kedepannya aku sama adik dan lain-lain. Di Surabaya ada saudara-saudara yang nemenin ngehibur juga. Aku agak terhibur,tapi pikiran agak ga bisa hilang. Disaat lagi down, aku tiba-tiba pengen chat sama dia. Aku rasa udah lama juga ga chat.