02

Hari itu, aku menganggur di rumah. Keluargaku membuka usaha jual alat kebersihan rumah. Jadi mama menyuruhku membantunya dengan menjaga toko. Seperti anak-anak SMP lainnya yang baru lulus. Hanya fokus memikirkan akan meneruskan ke mana. Aku pun begitu, aku bingung. Akhirnya, aku membantu mama untuk menjaga toko kami. Selain mengisi kebosananku di rumah, aku dan keluargaku membicarakan tentang rencana kemana aku akan meneruskan sekolahku.

Sore hari, ketika kami sekeluarga sedang membicarakan aku mau lanjut dimana... tiba-tiba ada seorang pembeli di toko kami. Dia seorang anak lelaki biasa, normal, dan ramah.

Apakah kalian tahu apa yang dilakukan orang tuaku. Ya begitulah, mulai tanya-tanya. Memang tak hanya orang ini saja sudah beberapa orang si. Namun, dia satu-satunya orang yang sekolah di SMA tak favorit tapi bisa dibilang pesaing SMA favorit di kotaku. Perbincangan kami dengan orang ini agak lama.

Aku agak cuek dan tidak terlalu mendengarkan waktu itu. Ingin aku pergi untuk melakukan hal lain, namun mama menyuru untuk memperhatikan. Orang ini ramah dan sangat sopan, dia meladeni semua pertanyaan orang tuaku. Hingga pertanyaan terakhir, dia akhirnya pamit pulang.

Hahaha akhirnya tamu kami pulang, aku biasanya agak cuek dengan tamu. Dan cenderung tak peduli dengan omongan mereka. Jadi aku menyingkir dan melakukan hal lain.