"Amanda kau mau kemana?" Dirga dan Marsha yang baru saja keluar dari gedung apartemen mendapati Amanda yang hendak memasuki mobilnya. Mereka bertiga bertemu di area parkir.
"Oh. Emm.. aku hendak membeli sesuatu." Tukas Amanda agak malu.
"Apakah kau sudah baikan?"
"Ah aku sudah tidak apa-apa kok. Aku sudah sehat." Tentu saja Dirga masih khawatir dengan sahabatnya itu. Ia takut jika Amanda bisa saja pingsan lagi di jalan.
"Memangnya kau mau membeli apa?"
"Aku mau membeli buah markisa. Sudah beberapa hari aku ingin makan buah itu. Tapi kemarin aku cari di supermarket tidak ada."
"Kak Amanda ngidam ya?" Tanya Marsha tersenyum. Kini perempuan itu sudah tak merasa iri atas kehamilan Amanda, tak seperti kemarin dimana ia belum bisa menerima keadaan dimana ia belum bisa hamil seperti Amanda.
Amanda mengangguk tersipu malu dengan wajah yang memerah. Sebenarnya ia malu karna apa yang ia inginkan adalah buah yang sedikit aneh dan cukup tak lazim.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com