Sheila memang punya satu Rancana lagi untuk mendapatkan Arya. Ia berencana membuat momen malam ini untuk bisa mengancam Arya.
Sheila tak mengerti mengapa ia di lihat dengan tatapan aneh padahal ia bahkan sudah merapikan pakaian dan rambutnya saat keluar dari kamar hotel. Atau mungkinkah orang-orang ini tau insiden apa yang sedang terjadi di kamar nomer 245.
***
"Jadi kau melakukan hal senekat itu? Kau benar benar bodoh." Cipto memaki Sheila yang menceritakan semua yang terjadi tadi malam pada Cipto.
"Lalu memangnya aku harus bagaimana? Bagiku kemarin adalah sebuah kesempatan yang sudah aku rencanakan dengan matang." ucap Sheila membela diri.
"Tapi menurutku rencanamu ini adalah rencana yang konyol."
Sheila mendongak kearah Cipto ia merasa tak mengerti dimana letak kesalahan nya.
Keduanya berbicara di villa khusus dimana mereka sering bertemu dan bicara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com