webnovel

Legenda Zenith (Indonesia)

Sebuah kisah terbuat nya pedang legenda, The Zenith. Zenith adalah sebuah pedang legenda yang hanya terdapat didalam cerita legenda. Note : Warning Blood, Sadistic, Weapon, killing. 1 Chapter = 500 - 2000 Words 1 Volume = 20 Chapter (?) Start : 09 04 22 - Volume 1 Sebuah Kisah Baru End : 00 00 00 - 0

RakhaY · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
17 Chs

III. Seorang Raja

"Jadi dimana bahan nya Rajaku?" Tanya Ketua Desa.

"Jangan terlalu terburu buru gitulah Ketua Desa, kalian semua baru Sampai pasti lelah nikmati saja dahulu hasil dari perjalanan jauh kalian" Balas Raja sambil tertawa.

"Bukan bermaksud gimana gimana Rajaku namun kami harus cepat membuat pedang untuk diberikan kepada Raja Barn" Jawab Kepala Desa.

"Ya aku tahu akan hal itu semua kami semua tahu akan hal itu, ia sedang berperang memperebutkan Territory nya melawan Demon, aku tahu akan hal itu" Jawab Raja sambil berjalan mendekati mereka bertiga.

"Maka dari itu.."

"Maka dari itu harus berhati hatilah dalam membuatnya konsentrasi dan fokus sangat dibutuhkan, bila salah sedikit kekalahan nya berada ditangan mu, kepala desa" Potong Raja dengan muka serius.

"Jadi nikmati saja dulu waktu mu tidak usah terburu buru, kau bisa membuatnya disini, tempat dan bahan telah kami siapkan" Sambung Raja dengan tersenyum.

"Baik Raja, terima kasih" Jawab Mereka bertiga.

Raja membalasnya dengan senyuman dan menyuruh pelayannya untuk membawa mereka ke ruangan mereka.

Pelayan membawa mereka ke ruangan mereka, ketika mereka memasuki nya terkejut mereka melihat betapa sederhananya ruangan itu namun hawa nyaman yang dikeluarkan sangatlah kuat ditambah pemandangan yang disajikan begitu indah.

Mereka bertanya kepada pelayan itu letak tempat untuk menempa nya, mereka ingin melihat dan membiasakan diri disana. Pelayan itu membawa mereka kesana, setelah melihat liat isi nya mereka takjub dengan perlengkapan yang banyak dan lengkap yang telah di sediakan oleh Raja.

"Kualitasnya..., huh tentu saja tidak usah ditanyakan lagi ya, hahaha" Kata Kepala Desa sambil memegang peralatan tempa.

"Namun bahan tempa apa yang ia berikan kepada kita, aku tidak pernah melihat ini sebelumnya" Tanya Toriu sambil mendekati dan melihat nya.

"Saya...juga tidak tahu, Raja tidak memberi tahu kami" Jawab salah satu pelayan disana.

"tidak diberi tahu ya" Mereka heran mengapa Raja tidak memberi tahu komposisi dari bahan tempa yang ia berikan.

"Yaudah tidak apa apa, terima kasih, kami akan disini untuk sementara waktu" Kata kepala desa sambil menundukkan kepalanya bermaksud berterima kasih kepada mereka.

"Baiklah jangan memaksakan diri, katakan saja bila membutuhkan sesuatu kami akan menunggu di ruangan utama" Jawab para pelayan.

"kami permisi dahulu" Sambung mereka.

Mereka bertiga melanjutkan kegiatan mereka yaitu melihat isi dari ruangan tempa itu dan mengecek komposisi dari bahan tempa yang diberikan Raja.

Namun setelah beberapa kali mereka mengeceknya, mereka tetap tidak mengetahui jenis dan apa nama dari bahan tempa yang diberikan oleh Raja namun satu hal yang pasti bahan tempa itu sangatlah kuat.

"Raja ku oh Raja ku, apa yang telah kau berikan pada kami" Kata kepala desa sambil terheran heran.

"Yaudah yang pasti kita bisa membuat sesuatu dari bahan ini, terlebih bukan kah ini terlalu banyak ya" Kata Toriu.

"Ku kira perasaan ku saja tapi ternyata tidak" Balas Crosia.

Mereka bertiga pun meninggalkan ruangan tempa itu, mereka bertiga berjalan menuju ruangan mereka bermaksud untuk beristirahat.

"Ahh cape nya" Teriak Crosia sambil berbaring di kasur.

"Yaudah kalian tiduran sana, saya masih mau keliling" Kata kepala desa.

"eh kenapa pak?" Tanya Toriu.

"Tidak apa apa hanya ingin melihat istana ini" Balas kepala desa.

"Yaudah hati hati ya pak" Jawab mereka berdua.

Berpisah lah mereka, kepala desa bertujuan berkeliling istana sekaligus bertanya kepada Raja tentang bahan tambang.

Ketika sedang berjalan di lorong istana, terlihat Raja sedang berjalan sendirian.

"Ah kepala desa ada apa kau sendirian disini, dimana dua pengawalmu?" tanya Raja secara tiba tiba.

"Tidak ada apa apa Rajaku, hanya ingin melihat lihat istana yang megah ini" Jawab kepala desa sambil memuji istana Raja.

"oh ya mereka sedang beristirahat di ruangan mereka" Sambung kepala desa.

"Hahaha, jadi gimana ruangannya, suka?" Tanya Raja.

"Tentu saja Raja ku, pemandangan nya juga indah, saya suka sekali" Balas kepala desa.

"baguslah kalau begitu, tapi sepertinya ada sesuatu yang ingin kau bicarakan kepala desa"

"Hahaha tidak salah ya bila kau seorang Raja"

"Jadi yang ingin saya bicarakan adalah tentang bahan tempa yang berada di ruangan tempa" Tanya kepala desa.

Raja terkejut mendengar hal itu, ia tidak mengira bahwa kepala desa akan kesana sekarang juga.

"Bahan tempa itu, terbuat dari apa? dilihat dari bentuk dan komposisinya dipastikan itu bukanlah bahan biasa" Sambung kepala desa.

"Jadi kau sudah kesana ya" Jawab Raja.

"Maafkan saya Rajaku karena telah kesana tanpa izin mu" Balas kepala desa sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak apa apa kepala desa, santai saja, saya juga tadi ingin meminta mu untuk kesana" Balas Raja sambil menyuruh kepala desa untuk membangunkan kepalanya

"Jadi untuk bahan tempa itu ya, sudah pasti kau akan bertanya" Sambung Raja.

"Tentu saja Rajaku, saya tidak pernah melihat bahan tempa itu dimana pun" Balas kepala desa.

"Sudah pasti kau tidak mengetahuinya meskipun kau adalah master tempa" Balas Raja yang membuat kepala desa terkejut.

"bahan itu ku dapat dari petualang yang berdagang di kerajaan ku ini, ia datang membawa sebuah gerobak yang berisi berbagai batu tambang" Sambung Raja.

"Saya penasaran dengan batu tambang yang terlihat mewah itu, ketika ku tanya batu tambang apa itu ia menjawabnya dengan 'saya tidak tahu Raja, ini kudapat ketika memasuki Goa didekat pegunungan sebelah kanan kerajaan ini, maafkan saya Raja' aku pun membeli semua batu tambang yang ada dan beberapa dijadikan bahan tempa" sambung nya lagi.

"Jadi batu ini masih misteri ya" Kata kepala desa.

"Kira kira seperti itu ya, maaf tidak bisa membantu banyak" Kata Raja sambil menepuk kan tangannya sebagai tanda permintaan maaf.

"Eh tidak apa Raja mengapa kau minta maaf tidak semua hal bisa kau ketahui dan juga itu juga sudah membantu kok, terima kasih" Jawab kepala desa sambil berjalan menjauh dari Raja.

"Semoga kau beruntung ya kepala desa" Teriak Raja.

"Baik Rajaku" Balas kepala desa sambil menganggukkan kepalanya.