Ketua Biksu Hui juga ikut tersenyum karenanya.
Mereka berdua sempat berbincang-bincang membicarakan berbagai macam hal yang menarik untuk mencairkan suasana. Begitu sudah dirasa cukup, barulah Zhang Yi bicara lebih serius lagi.
"Ketua, maaf sebelumnya, aku yakin maksud Ketua membawaku kemari pasti bukan untuk membicarakan soal seperti ini. Pasti ada hal lain yang jauh lebih penting lagi,"
Pemuda serba putih itu yakin tujuan Ketua Biksu Hui membawanya ke ruangan penyimpanan kitab pusaka pasti ada maksud tertentu.
Dan menurutnya, hal itu masih berhubungan dengan kejadian di tengah hutan tadi.
Ketua Biksu Hui sendiri menganggukkan kepalanya. Pertanda bahwa apa yang baru saja dikatakan Zhang Yi memang benar adanya.
"Betul sekali. Aku memang punya alasan sendiri kenapa membawamu kemari,"
"Apakah Ketua percaya bahwa aku inilah pelaku yang telah membakar kuil?" tanya Zhang Yi memotong pembicaraan dengan cepat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com