webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Ost
Zu wenig Bewertungen
420 Chs

298 Perjuangan Hannah untuk Randika

Sambil menahan rasa dingin yang menyakitkan itu, Hannah menuangkan air tersebut ke mulut Randika.

Tetapi Randika yang sekarang telah kehilangan kesadarannya, meskipun arwahnya itu bisa melihat dirinya disuapi oleh Hannah, dia sama sekali tidak bisa membuka bibirnya.

Hannah yang menuangkan air itu melihat Randika sama sekali tidak membuka bibirnya, air yang susah-susah dia bawa itu terbuang sia-sia.

Hannah tidak menyangka bahwa kakak iparnya ini akan selemas itu sampai-sampai tidak bisa menggerakan bibirnya. Dia lalu memindahkan tubuh Randika sedikit agar tidak mengenai genangan air yang ada di tanah.

Melihat kakak iparnya yang sama sekali tidak bergerak itu, Hannah kembali meneteskan air matanya.

Tidak, aku tidak bisa terus-menerus seperti ini!

Setelah menarik napas dalam-dalam, Hannah berusaha menenangkan dirinya kembali. Kemudian dia berdiri dan berjalan menuju kolam itu lagi.

"Dasar kak Randika, bisa apa kakak kalau tidak ada aku."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com