"Tapi kau tenang saja, aku tidak akan membiarkan dia mati begitu saja. Aku masih ingin melihat raut mukamu ketika dia mati di depan matamu hahaha. Apakah kau akan pingsan? Atau kau akan menangis seperti anak kecil? Aku benar-benar menantikannya."
Shadow tertawa keras, sedangkan hati Randika mengepal. Shadow benar-benar sudah gila.
"Bagaimana mungkin kamu bisa membunuhku jika kamu sudah tidak punya jaminan?" Randika berusaha mengulur waktu, di waktu yang sama, dia sudah menelepon Safira.
"Ares, di dunia ini tidak ada yang mengenalmu sebaik diriku ini." Suara Shadow penuh dengan sarkasme. "Nafsumu tidak terpuaskan apabila hanya satu perempuan saja, setelah aku membunuh Inggrid, aku masih punya daftar nama lainnya. Apa kau sudah mengerti situasimu sekarang?"
Pada saat yang sama, Safira sudah terhubung dengan HP Randika dan Randika menahan panggilan dari Shadow. "Saf, tolong lacak lokasi dari nomor yang menghubungiku ini! Aku butuh lokasinya dalam 1 menit!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com