webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Ost
Zu wenig Bewertungen
420 Chs

261 Selamat Pagi Kakak Tertua!

Melihat Hannah yang menggoyang-goyangkan kakinya di udara, Randika menelan air liurnya.

Benar, dia menelan air liurnya!

Randika melihat kaki panjang adiknya yang mulus itu terbuka lebar hingga ke pahanya, celana yang dipakai adik iparnya ini juga benar-benar pendek.

Selain pendek, celana yang dia pakai juga terlihat tipis. Dengan penglihatan supernya, Randika bisa melihat jejak-jejak garis yang menyerupai sebuah celana dalam.

Hannah belum menyadari bahwa Randika memperhatikan dirinya dengan tatapan mesum. Karena kakak iparnya itu sama sekali tidak bersuara, dia menoleh dan berkata padanya. "Kak, kenapa kok diam saja?"

Tetapi setelah melihat Randika yang memperhatikan dirinya lekat-lekat, Hannah merasakan ada yang salah.

Setelah 2 detik, Hannah menyadari bahwa kakinya terlalu terbuka lebar. Dalam sekejap dia berteriak histeris.

Randika menutup telinganya dan langsung berlari menuju lantai atas. Teriakan adiknya itu tidak kalah kuat dengan kakaknya Inggrid, benar-benar saudara!

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com