webnovel

Chapter 41 Geru Bakeneko

Di jalan melewati hutan, So-in melihat Geru dan bertanya. "Master, kenapa master harus menjalin kontrak dengan nya?" So-in menatap cemburu.

"He apa kau cemburu So-in? ~"

"Tentu saja, aku juga ingin menjalin kontrak dengan master"

"Tapi kan kau sudah setuju ikut aku jadi aku percaya kau bakal di sisiku terus, tanpa kontrak pun aku akan tetap mengingat mu sebagai So-in yang manis" Kata Geru. 

"A... Apa maksudnya?" So-in menatap kaku. 

"Artinya tidak perlu menunjukan kesetiaan mu padaku hanya melalui kontrak, tanpa kontrak pun kau juga tetap menjadi So-in manis untuk ku" Tambah Geru. 

Seketika So-in terdiam dan berwajah merah dengan itu. Ia segera memalingkan wajah, tapi ia menjadi melihat sesuatu di semak semak membuat nya berhenti berjalan dan mendekat ke semak semak.

Geru yang tidak tahu, terus berjalan mengira So-in mengikutinya. Tapi tiba tiba. "Aaa!!" Teriak So-in membuat Geru terkejut menoleh ke belakang.

Ada Orc besar yang menyerang So-in dengan memegang kakinya. Dan mereka sama sama terjatuh di tanah, Orc itu juga akan menyerangnya dengan senjata tajam yang terlihat dia buat sendiri. So-in menjadi ketakutan melihat itu dan mencoba memberontak tapi kakinya benar benar terkunci.

"So-in!!" Geru segera berlari dan rantainya mendahului nya mengikat Orc itu dan menariknya untuk pergi dari So-in.

Tapi di belakang So-in ada lagi, ia siap menyerang So-in. Di saat itu juga Geru ada di sana dan yang terkena serangan tajam Orc itu adalah dirinya, pipi nya menjadi terkena pedang dan berdarah, dengan cepat Orc yang menyerangnya tadi terikat rantai nya dan kedua Orc itu menjadi terikat di pohon.

Geru berdiri dengan masih adanya luka berdarah di pipinya, ia lalu mendekat ke kedua Orc itu yang tidak bisa memberontak dari rantai yang mengikat mereka di pohon.

"Berani sekali menyerang So-in ku" Kata Geru seketika rantainya mengikat mereka sangat kuat dan mereka menjadi lemas dan mati, dengan cepat mereka menghilang dan memunculkan kristal jiwa siluman kecil.

Geru menoleh ke So-in yang terdiam tak percaya melihat itu. "So-in, kau baik baik saja?" Tatap Geru yang mendekat dan berlutut padanya. 

"M.... Master..... Master, kau terluka" So-in memegang perlahan pipi Geru sehingga tangan So-in sendiri juga terkena darah Geru.

"Ini tak apa apa, akan sembuh pada malam hari"

"Tapi.... Tapi" So-in masih memasang wajah takut dan gemetar dengan tangan nya yang masih memegang pipi Geru. Seketika ia meneteskan air mata membuat Geru terdiam terkejut.

"So-in, maafkan aku... Jangan menangis" Kata Geru yang langsung memeluk So-in, So-in juga memeluk Geru dengan erat.

Geru tampak memasang wajah khawatir pada So-in. "(Apa dia ketakutan?)" Pikirnya, lalu ia berdiri dan berjalan sambil memegang So-in dengan tangan kirinya untuk tetap membawanya, So-in juga masih memeluk Geru.

Sesampainya di tempat 3 pahlawan, ada Zaky yang duduk di kursi halaman nya sambil meminum secangkir teh. Ia melihat Geru datang, tapi ada hal yang membuatnya bingung dimana Geru membawa gadis yang gadis itu adalah So-in.

"Yo" Sapa Geru dengan akrab.

"Wah cepat sekali, bagaimana? Apa kau gagal?"

"Lucu sekali kau bertanya aku gagal" Tatap Geru dengan serius.

"Yah karena belum ada yang bisa mengalahkan naga itu, lihat pipi mu berdarah.... Pasti karena serangan naga itu, pastinya orang yang bertarung dengan naga itu akan membawa luka dan kekalahan" Kata Zaky, ia seperti meremehkan Geru.

Tapi Geru menunjukan batu kristal itu di tangan nya, seketika Zaky menatap sangat tak percaya dengan terpelongoh. "Ba.... Bagaimana bisa?!"

"Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan kartu peresmian itu" Balas Geru.

"Haha bagus, bagus, sangat bagus" Zaky akan mengambilnya tapi Geru menariknya kembali membuat Zaky terkejut.

"Apa yang kau lakukan!?"

"Aku tidak mungkin akan menyerahkan kristal ini padamu sekarang"

"Kenapa? Aku yang memintamu melakukan nya, sekarang berikan padaku" Zaky akan memaksa. Lalu Geru ingat perkataan Tania bahwa jika kristal itu di berikan pada orang itu maka orang itu akan mengaku dia yang sudah membunuh naga api.

"Aku tidak akan memberikan nya sekarang, bagaimana jika aku memberikan nya besok?"

"Apa?! Kenapa besok?!!" Zaky menatap tak percaya sekaligus kesal.

Di saat itu juga So-in terbangun, rupanya ia tadi tidur, ia menatap ke Zaky dengan wajah manis nya. Seketika Zaky terkejut berbunga bunga melihat itu.

"Si.... siapa gadis itu... (Kenapa dia begitu sangat manis?!)"

"Hei berhentilah menatap nya" Geru mulai tersinggung ia semakin erat memegang So-in, dan So-in merasakan nya. "(Master, apa dia baru saja menggenggam ku erat, meskipun hanya satu tangan ia membawaku, ia tidak keberatan sama sekali, apa ini karena tubuhku kecil)" Pikir So-in.

"Hei, siapa Gadis itu?" Tanya Zaky sambil akan menyentuh So-in dan memasang wajah mesum.

So-in menjadi ketakutan melihatnya tapi di saat itu juga Geru mundur perlahan sambil masih menatap dingin. "Sebaiknya jangan menyentuhnya"

Mendengar itu So-in terdiam berwajah merah menatap Geru. "(Master, master membelaku... Aku tak percaya ini, dia membelaku... Orang itu benar benar menakutkan)" Pikir So-in. Ia lalu memeluk Geru erat dan meletakan kepalanya.

Seketika Zaky terkejut melihat itu. "Kenapa dia lebih menempel dengan mu, apa dia milikmu, jika dia saudaramu, dia tak mirip dengan mu, jangan harap meminta kartu peresmian dan membawa gadis itu sebagai adikmu!!"

"Siapa yang bilang aku akan menulisnya sebagai adik di kartu peresmian itu" Kata Geru. Seketika Zaky dan So-in menjadi terdiam. 

"Aku akan menulisnya sebagai kekasihku" Tambah Geru seketika mereka berdua terkejut mendengar itu. 

"M.... Master?!" 

"Hah, kau suka pada gadis kecil?!" Zaky menatap terkejut. 

"Yah, sekarang tulis kartunya sekarang" Tatap Geru. 

"Tidak akan, kau pikir aku akan melakukan nya semudah itu, berikan dulu baru kristal jiwa itu padaku, aku akan memberikan kartunya padamu" 

"(Cih merepotkan)" Geru terpaksa memberikan batu kristal itu pada Zaky. 

Zaky yang memegang nya menjadi memasang wajah maniak itu. "Hhe Iyah, hahah aku akhirnya mendapatkan batu kristal ini... Aku benar benar menunggu sangat lama untuk menyentuhnya" 

"Jangan lupa, kartunya" Tatap Geru. 

"Cih baiklah" Zaky mengantongi batu kristal itu di saku celana nya lalu memunculkan Sihir yang membentuk kartu kecil. Lalu Geru menurunkan So-in. Di saat itu juga Geru memberi isyarat pada So-in dengan mengedipkan satu mata nya. 

Lalu So-in mengangguk pelan. 

"Tulislah nama mu" Zaky memberikan bolpen pada Geru. Lalu Geru menulis nama nya dan satu kartu lagi untuk So-in hingga akhirnya mereka berdua mendapatkan kartu peresmian kota HAGA. 

"Baiklah, Terima kasih" Kata Geru mengambil kartu itu lalu ia menggandeng So-in pergi. 

Setelah mereka rasa jauh dari tempat itu, So-in melihat sekitar dan mengulurkan batu kristal merah pada Geru. 

"Bagus manis, dengan begitu dia tak akan memiliki jaminan" Kata Geru sambil menerima nya, rupanya So-in mengambil diam diam batu kristal itu dari saku celana Zaky saat ia melihat Geru menulis di kartu peresmian itu. 

--

"Selamat datang kembali di Work Fandation" Kata Seo menyapa mereka. 

"Ini dia" Geru memberikan kartu miliknya. 

"Hah, bagaimana bisa?!" Seo terdiam kaku dan terkejut tak percaya Geru mendapat kan kartu peresmian yang sangat sulit dan mustahil di dapatkan oleh pendatang. 

"Tuan, bagaimana anda bisa mendapatkan nya, bisa beritahu aku?" 

"Mudah saja, salah satu pahlawan itu memberikan ku tugas syarat dan aku berhasil mengerjakannya, jadi ya dia memberikan aku kartu itu"

"Jika boleh tahu dia memberikanmu tugas apa?"

"Itu rahasia nona, dia bilang aku tak boleh memberitahu semua orang" Kata Geru. Lalu Seo menjadi kecewa. 

"(Sepertinya tugas yang di berikan mereka itu sangat sulit karena selama ini banyak orang yang gagal melakukan tugas nya tapi tuan ini berhasil menyelesaikan nya, aku benar benar penasaran dengan tugas berat apa yang dia kerjakan) Baiklah, selamat anda sudah bisa menjadi petualang" Kata Seo sambil memberikan cap merah pada kartu Geru. Lalu ia melihat ke So-in yang berdiri di samping Geru. "Apa gadis ini memiliki kartunya sendiri?"

"Ya, aku tak perlu menunjukan nya kan" 

"Tidak perlu, dia bisa membantu Anda tanpa kartu peresmian, jadi anda sudah siap menjadi petualang di sini?" Tanya So-in. 

"Yah tentu saja" Balas Geru. 

"Baiklah, mulai sekarang anda adalah peringkat F, kembalilah kemari besok, akan ada pemberitahuan informasi tugas" Kata Seo. 

Tapi Geru berwajah terkejut. "Tunggu, aku peringkat F, bukankah F itu paling rendah di sini?" 

"Ya, petualang pemula akan mendapatkan peringkat F, tapi jika anda ingin naik peringkat, anda harus memenuhi semua tugas dan menyelesaikan nya dengan cepat, jika ada tugas yang sangat besar dan tak bisa di selesai kan oleh peringkat selain anda, maka anda boleh menyelesaikan tugas itu dengan begitu anda akan naik peringkat" 

"Oh begitu, baiklah, aku akan kembali besok" Kata Geru lalu Seo mengangguk. 

Setelah itu Geru terbaring di ranjang kasur penginapan yang sama seperti kemarin karena mereka memang menyela penginapan itu selama satu minggu. 

So-in masih teringat saat Geru mengatakan kekasih padanya. "Master" Panggilnya, lalu Geru menatap dari rajang. "Ada apa So-in?"

"Um.... Tidak ada apa apa, bisakah aku keluar sebentar"

"Kemana?" 

"Hanya keluar, penginapan ini punya taman di belakang, jadi aku akan ke sana" Kata So-in yang berjalan pergi tapi Geru menjadi terdiam melihatnya pergi. 

"(Aku benar benar tidak percaya ini, master mengatakan aku sebagai kekasih, aku benar benar tak tahu lagi pikiran ku kemana. Tapi jika master memang cinta padaku, seharusnya aku tidak pantas bersama nya, aku seorang Rogk yang belum banyak menguasai semua yang harus ku pelajari, aku tak pantas jika master menganggapku sebagai kekasih nya)" Pikir So-in duduk di samping kolam ikan di halaman penginapan. 

Banyak ikan yang mendekat padanya. Si-in hanya memasang wajah cemas nya. "(Apa yang harus ku lakukan?)"