°Teman°
>>>>>●<<<<<
Taehyung terus saja menyendiri sedari perjumpaan terakhirnya dengan Jungkook , kata-kata kasar pemuda itu membuatnya berkali-kali harus menelan kenyataan bahwa Jungkook tak pernah bisa memaafkannya .
"Surat , berkas , jadwal , argh membuatku pusing , kalau saja tujuanku bukan karena Jungkook ...." Pria itu meracau dan menghamburkan kertas-kertas putih di kamarnya .
Tertawa dan kembali menangis , begitulah Taehyung . Pria itu punya kepribadian cukup aneh , rambut yang semulanya berwarna hitam kini telah ia rubah menjadi pirang kemerahan . Ya , setiap stress ia akan mengubah warna rambutnya .
"Nayeon , Nayeon ,dan Nayeon . Fokuslah Taehyung , sekarang hanya Nayeon yang menjadi prioritasmu , menjadi managernya bukan hal mudah . Ayo semangatkan dirimu"
Taehyung berubah tersenyum tipis dan memilih kembali ceceran HVS putih bertulisan yang ia hamburkan sebelumnya .
Sesaat pandangannya terhenti pada sebuah kalimat bertuliskan 'Bukan cerita cinta yang kubutuhkan tapi bukti cinta yang kau perjuangkan'
Itu adalah sebuah teks dialog milik Nayeon sewaktu memerankan drama kemarin , kalimat yang cukup menarik perhatian Taehyung , bahkan Nayeon saja sempat menolak mengatakan kalimat itu .
"Nayeon-ah , Jungkook-ah , maaf . Aku akan mencoba seperti janjiku"
Setelahnya , Taehyung beranjak dan mengemasi beberapa perlengkapan yang sedikit tak beraturan di kamarnya .
Semua selesai , kamarnya kembali rapi dan tertata . Cukup menghabiskan waktu setengah jam untuk mengaturnya , walau kamar Taehyung tak terlalu besar , namun cukup nyaman ditempati . Hangat dan tenang menghiasi tempatnya berteduh .
Baru saja ia merebahkan tubuhnya , suara getaran ponsel berteriak , tak ada nama yang tertera dan itu membuat Taehyung menyerngit seraya berpikir keras . Namun tak lama , ia memilih untuk menjawab .
"Hello , dengan siapa ?" Tanya Taehyung cukup sopan
"He-hello T-Tae-Taehyung-ah"
Taehyung membeku mendengar suara diseberang , telinganya masih bisa menangkap jelas nada suara itu .
"Eunha ? Kau kah itu ?"
"Ya , maaf baru menelfon sekarang . Se-sebenarnya aku ingin lebih cepat , tapi ....."
"Tapi kau melupakan temanmu yang cantik ini"
"Hei , berhenti mengatakan kau cantik . Dasar bodoh , apa jangan-jangan kau belum merubah sifatmu ? Taehyung-ah"
"M-maaf , aku terbiasa . Tapi ada apa dengan suaramu ? Kau dimana ? Ah aku mendengar suara kendaraan , kau diluar ? Jam seperti ini ?"
"Berhenti mengomel seperti bibi-bibi . A-aku di Seoul sekarang , udaranya sangat dingin . Bisa tolong menjemputku ?"
"Tunggu disana , dalam 15 menit aku sampai , bye"
Panggilan dimatikan cepat , dan dengan begitu cepat , Taehyung merambat kunci mobilnya . Mengendarai dengan kecepatan tak biasa , pria itu terlihat bak ahli ketika dengan mudahnya melewati pengendara lain . Ya , saking ahlinya bahkan hampir menabrak .
Disana , gadis bernama Eunha masih berdiri ditempat ia menelfon tadi , menunggu Taehyung yang katanya 15 menit sampai . Tapi ini sudah lebih 20 menit , tapi pria itu belum juga muncul .
"Aish , dingin sekali disini . Coba saja tadi aku menerima jaket dari Ibu , huft" Eunha menggerutu kecil sambil menggosok-gosok kedua telapak tangannya .
Keaadaannya yang berdiri ditengah keramaian orang dan menjadikannya pusat perhatian , bukan karena ia berdiri di depan gedung besar disana , tapi penampilannya yang tak masuk akal untuk dilihat . Rok span pendek biru tua dengan kemeja putih tipis berlengan panjang ia gunakan , juga sandal tipis yang bahkan tak terlihat karena berwarna ketela dan koper sedang yang ia pegang sedari tadi , sungguh menggelikan .
Cuaca malam ini terbilang cukup dingin , bahkan rintik salju hampir terlihat , gumpalan nafas sekalipun akan berterbangan ketika berbicara . Tapi apa yang Eunha lakukan ? Bukankah pakaiannya cocok digunakan dimusim semi ? Tapi ini musim dingin bahkan hampir menjadi salju .
"Permisi"
Eunha terkejut melihat seorang pemuda mendekatinya , ia melihat payung yang mengarah padanya . Warna hitam , serba hitam terdapat pada pemuda itu dan Eunha tak mengenalinya sedikitpun , karena pemuda itu memakai masker .
"Sedang apa di cuaca seperti ini ? Masuklah , diluar sangat dingin" ucap pemuda serba hitam itu
Eunha mengerjapkan matanya berkali-kali , terlihat gemas karena mata bulatnya menatap tak henti pada yang baru saja berbicara padanya .
"Nona" Pemuda itu mengambang-ambangkan satu tangannya di depan wajah Eunha .
"Ah , terimakasih" bungkuk Eunha sedikit
Pemuda itu tersenyum pelan , terlihat dari matanya yang sedikit menyipit
"Kalau begitu ayo masuk" ajaknya
Eunha mengangguk , lalu menyeret kopernya kedalam , dalam jalannya gadis itu melirik nama gedung yang akan ia masuki
"eMG Entertainment ?"
"Eunha-ya !"
Seseorang memanggilnya , Eunha segera berbalik dan mendapati Taehyung yang sedang berlari kearahnya . Terlihat sekali pria itu terengah-engah .
Keduanya berpelukan segera , tak lama lalu mereka kembali memeluk satu sama lain lagi , seperti orang aneh , keduanya terus mengulang kejadian peluk memeluk itu
"Tae-ah , aku begitu merindukanmu ugh"
"Nado , kau kira kau saja ? Astaga"
Keduanya memeluk lagi , hingga suara deheman seseorang membuat mereka terlihat membodoh
"Ah , tuan . Terimakasih banyak untuk tawaran anda , tapi teman saya telah menjemput . Maaf tidak bisa masuk terlebih dahulu , sekali lagi terimakasih" Bungkuk Eunha dengan segera
Pemuda berpakaian serba hitam itu melirik Taehyung dan Eunha bergantian , dengan tatapan datarnya lalu berbalik dan segera memasuki gedung besar itu lagi
'Jungkook ?' Batin Taehyung begitu menyadari jika pria yang baru saja di beri ucapan terimakasih oleh Eunha .
"Taehyung-ah , ayo" Ajak Eunha membuyarkan lamunan Taehyung segera
"Ah , ayo"
Keduanya segera memasuki mobil Taehyung yang terparkir diseberang .
Di mobil , tak banyak terjadi percakapan , hanya pertanyaan ringan Taehyung utarakan pada Eunha seiring perjalanan mereka
"Jadi maksudmu kau akan menetap disini ?" Tanya Taehyung terkejut begitu mendengar penjelasan Eunha datang ke Seoul
"Iya , kenapa ? Dan kau harus mencari kerja untukku"
"Hah ? Kau bercanda ? Pekerjaan bukan hal mudah dicari di Seoul asal kau tau"
"Tapi kau seorang manager , bukankah kau punya jabatan tinggi . Tinggal carikan saja apa susahnya ?"
Taehyung mengela nafasnya pasrah , memang sedari dulu ia akan kalah jika mengadu debat dengan Eunha .
"Baiklah , tapi"
"Tapi kau tidak memperbolehkanku menginap ditempatmu ?"
Taehyung terdiam , ucapan Eunha terlalu benar untuk ia sanggah
"Tenanglah , aku akan mencari penginapan . Kau tak perlu mencarinya , cukup pekerjaan saja"
"Tidak , tidak . Kau tidak boleh mencari penginapan , itu tak baik . Nanti akan kupikirkan bagaimana baiknya saja"
Eunha tersenyum , dalah hatinya bersorak gembira . Padahal tadi hanyalah trick nya untuk menarik simpati Taehyung , tapi beruntungnya pria itu masuk kedalam permainannya .
"Baiklah"
Tak lama keduanya sampai di tempat Taehyung , segera ia berlari membuka pintu untuk Eunha dan mengambil koper . Begitu perhatian , bahkan Eunha terdiam sejenak melihat sisi lain Taehyung yang selama ini tak pernah ia dapati .
'Kau banyak berubah Taehyung-ah'
B E R S A M B U N G