webnovel

Pulau Hitam

Sinto mengeluh sambil memegang kepalanya.

Tiba-tiba terdengar suara, "Sebaiknya jangan banyak bergerak dahulu."

Sinto pun membuka kedua matanya. Ia melihat seorang kakek sedang memasak air.

"Sepertinya ia sedang memasak obat." Ucap Sinto dalam hati.

Lalu ia bertanya kepada kakek itu, "Kek, di manakah aku?" tanyanya pelan.

"Kau terdampar seorang diri di tepi pulau ini. Pulau ini di juluki pulau hitam. Karena kalau sudah menjelang malam, pulau ini gelap gulita sehingga tidak terlihat dari mana pun juga. Kau sepertinya terkena luka tembak ya. Memangnya siapa yang hendak membunuhmu?" tanya si kakek sambil menuangkan air yang ia masak.

Rupanya air itu telah mendidih. Dengan cepat si kakek menuangkannya ke sebuah cawan yang terbuat dari tanah liat.

Kemudian cawan yang hampir terisi penuh itu perlahan-lahan di bawa kepada Sinto sambil berkata, "Sebaiknya kamu minum saja dulu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com