webnovel

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
181 Chs

Chapter 66 - Pengepungan

Void kembali merubah dirinya menjadi Edward, ia menaiki kuda bersama dengan Scintia menyusul para pelayan petarung lainnya yang sedang mengejar penculik Roxine.

Namun saat sampai pertengahan jalan, bulan yang tertutup awan mengurangi penglihatan pelayan lain dan kuda yang dibawa penculik itu jauh lebih cepat dibandingkan mereka semua. Void berhasil menyusul 5 pelayan yang tertinggal.

"Kalian ... Ada apa?" tanya Scintia bingung menatap mereka, salah satunya adalah Lizzy.

"Maaf, Kak Scintia. Kami tidak bisa mengejarnya, tetapi 3 dari kami masih mengejar. Eh? Siapa yang ada dibelakang Kakak?" jawab lalu tanya Lizzy setelah melihat lelaki yang membonceng dibelakang Scintia.

Void memakai wajah Edward membuatnya sulit untuk dikenali oleh orang lain, Scintia adalah pengecualian. Tentu identitasnya adalah rahasia, meski mereka adalah pelayan petarung yang berada dalam komandonya langsung tetapi identitasnya tetap dirahasiakan dari mereka semua.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com