Terusir dengan hina mungkin perlakuan itu pantas Aminah terima, untung saja perbuatannya itu tak langsung terdengar oleh nyonya besar alias Omah. Aminah terpaksa berlalu dengan hati getir, menaiki mobil dan duduk pada kursi di sebelah Delon.
Lelaki itu masih asik saja merokok, menghisap dalam sebatang rokok ditangan kanannya, menghembuskan asap itu ke arah langit. Sementara Aminah tampak menghela nafasnya panjang dan mengelus wajahnya yang mengkerut.
Dahi itu seolah benar-benar kusut, begitu juga dengan seragam yang ia gunakan sudah tampak lepek.
Ya tak sabar lagi ingin menyalakan AC mobil. Tapi gadis itu tak mengerti cara menyalakan mobil, sedangkan Delon masih terlihat asyik saja menghisap rokok di luar jendela.
"Aduh, cepat," Pinta Aminah dalam getir, gadis itu nampak tak sabar ingin segera pergi dari kediaman Omah atau kediaman sang kekasih Anthony. Senada dengan gerakan kakinya yang tak berhenti seakan ia benar-benar tak betah lagi berada disana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com