Kutatap benda lembek berwarna putih bercampur sesuatu berwarna hijau dan oranye yang menjijikan dimasukkan ke mulut adikku, ugh, rasanya aku ingin muntah, kenapa bayi itu harus ikut makan di meja makan bersamaku? Tidakkah orangtuaku berpikir jika benda itu sangat menjijikkan dan menghilangkan selera makan?
"Binar, kamu ingin coba suapin Bara?" tanya ibuku.
"Hah? Enggak makasih, gak usah repot-repot, aku udah kenyang, mau pergi aja" kataku sambil menjauhkan piring makanku yang isinya belum habis setengah.
"Kamu baru makan segitu dan udah kenyang, tumben, kemarin aja kamu makan burger sampai dua bungkus, apa ada rencana diet?" celetuk ayahku yang baru saja mandi setelah berenang di pagi hari. Mungkin karena ayahku rajin berolah raga, hingga sekarang tubuhnya sangat atletis. Bahkan aku masih bisa melihat otot perut dan bisepnya yang meninjol dibalik kaos oblong putihnya itu, mungkin itu yang membuat ibuku terpesona pada ayahku saat muda dulu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com