Telapak tangan Ye Wangchuan hangat sewaktu menutupi matanya. Qiao Nian hanya merasa melihat kegelapan di depannya. Ada semacam perasaan yang tak terlukiskan di hatinya, seolah-olah sehelai bulu menyentuh hatinya dengan lembut.
Sebelum Qiao Nian bisa memahami perasaan itu, Ye Wangchuan telah melepas tangannya. Kemudian, dia memegang anak kecil yang ada di sampingnya. Dalam dirinya ada rasa hormat yang tenang. Dia lalu berkata, "Ayo, pergi. Kita keluar dulu. Biarkan dia beristirahat."
"Iya." Meskipun enggan, Ye Qichen tetap pergi. Dia berpikir bahwa Qiao Nian lelah, jadi dia mengikuti Ye Wangchuan keluar dengan pintar dan patuh.
Mata Qiao Nian memerhatikan mereka pergi ke arah pintu. Ketika pintu sudah mau tertutup, Ye Wangchuan tiba-tiba seperti teringat sesuatu. Secara tidak sengaja dia mengajukan pertanyaan, "Oh iya, kenapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu mengerti teknis medis?"
"..." Qiao Nian tercengang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com