webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Horror
Zu wenig Bewertungen
244 Chs

Pertemanan

Tiga hari semenjak kepergian ibunda dari Jiro, membuat Eiji dan juga Shuta memutuskan untuk kembali menjenguk Jiro di rumahnya. Mereka sepakat untuk pergi bersama dan berjanjian satu sama lain di malam hari untuk bertemu di perhentian bus jam sembilan pagi, yang nantinya mereka akan pergi ke Kaneyama dan menjenguk Jiro.

"Oi, Eiji!" panggilan Shuta pagi itu, membuatnya menoleh menatap Shuta yang berjalan mendekati dirinya membawakan sebuah box yang berisikan semangka hasil panen kedua orang tuanya.

"Kau akan memberikan itu kepada Jiro, Shuta?" tanya Eiji yang kini diberi anggukan oleh dirinya,

"Bukankah Jiro menyukai semangka? Aku sengaja meminta semangka yang terbaik kepada ibuku, lagi pula aku yakin Jiro akan menyukainya." ucap Shuta kepada Eiji yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi perkataan tersebut, karena sepengetahuan mereka berdua, Jiro adalah anak yang sangat menyukai semangka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com