"Apa yang kau katakan? Aku tidak menyukai wanita itu, dan tidak akan pernah mencintai manusia."
Suara di telinga Pak Hanzie semakin nyata terdengar, mendebat perkataan Pak Hanzie, hingga Pak Hanzie merasa suara itu bersungguh-sungguh.
"Karena kau memiliki wanita yang kau sukai di negerimu?"
Hening. Pertanyaan Pak Hanzie, tidak direspon, hingga Pak Hanzie kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja seperti tadi, seolah-olah tidak ada yang terjadi hingga....
"Benar, aku memilikinya...."
Suara itu kembali terdengar, membuat Pak Hanzie membangunkan kepalanya.
"Jadi, bagaimana sekarang orang yang kau sukai itu?"
"Sudah tidak memikirkan diriku lagi."
"Itu sebabnya, kau seperti membenci wanita?"
"Aku tidak mengatakan, aku membenci wanita, hanya saja bagiku, cinta itu tidak usah diutamakan, karena yang penting itu bukan cinta."
"Kau salah, justru jika cinta dinomorsatukan, hidup kita akan jadi terasa indah."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com